DEPOK, KOMPAS.com - Para murid yang kini tengah mendaftar di sekolah negeri di Depok disarankan untuk mendaftar di sekolah yang dekat dengan rumahnya.
Hal itu bertujuan untuk memperbesar peluang mereka diterima di sekolah negeri. Pejabat Pelaksana Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Depok, Irwansyah menyatakan dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini, sudah berlaku sistem zonasi.
Dalam aturan yang berlaku skala nasional itu, murid yang tempat tinggalnya lebih dekat dengan sekolah punya keuntungan. Walaupun dirinya memiliki nilai yang rendah.
"Semakin dekat dengan tempat tinggal, semakin besar peluangnya karena dia ada di ring satu," kata Irwan saat ditemui di Kantor Dinas Pendidikan Kota Depok, Selasa (11/7/2017).
Baca: Protes PPDB, Orangtua Murid Datangi Kantor Disdik Depok
PPDB di Depok mulai dibuka secara online dari 10-12 Juli 2017. Total kuota penerimaan siswa baru di jalur akademik yang disediakan pada PPDB online sebanyak 65 persen dari jumlah peserta didik yang diterima, lima persen diantaranya untuk jatah siswa luar kota.
Jika siswa tidak punya akses internet, Irwan menyatakan di tiap sekolah sudah disediakan fasilitas untuk mempermudah aktivasi dan pendaftaran secara online.
Untuk siswa dalam kota diperbolehkan mendaftar maksimal di dua sekolah. Dengan catatan, siswa tersebut sudah tersingkir dari persaingan di sekolah pertama tempatnya mendaftar.
"Karena kalau masih diterima di satu sekolah, sepanjang dia belum terlempar, tidak bisa log in di sekolah yang lain. Kecuali kalau sudah terlempar baru bisa log ini lagi," ujar Irwan.
Baca: Penjelasan Disdik Depok soal Prioritas Zonasi dalam PPDB
Pada PPDB SMP tahun ini diterapkan sistem zonasi. Artinya siswa yang rumahnya lebih dekat dengan sekolah mendapatkan poin lebih besar.
Pada sistem ini berlaku ring 1-10. Ring satu mendapatkan poin 50, dan yang terkecil lima. Di luar jalur akademik, ada jalur non akademik yang diperuntukan bagi siswa miskin, siswa berprestasi dan siswa yang dilindungi undang-undang.
Pendaftaran untuk siswa di jalur ini sudah dilakukan pada 19-20 Juni. Kuota siswa miskin di setiap SMP minimal 20 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.