Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Rumah DP Nol Rupiah Dikritik, Apa Tanggapan Anies?

Kompas.com - 15/07/2017, 18:27 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi kritikan yang kini diarahkan terhadap program rumah dengan DP (down payment) atau uang muka nol rupiah yang digagasnya bersama wakilnya, Sandiaga Uno. Menurut Anies, penjelasan secara rinci mengenai program tersebut bisa dilihat di situs web jakartamajubersama.com.

Anies menyatakan di dalam situs wb itu dijelaskan skema program rumah DP nol rupiah dengan berbagai macam kategori penghasilan.

"Untuk lengkapnya jangan berspekukasi dan jangan ikut-ikutan membentuk opini. Tapi lihat di website jakartamajubersama.com. Di situ ada penjelasan lengkap tentang skemanya," kata Anies saat ditemui di kawasan Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (15/7/2017).

Menurut Anies, penjelasan mengenai skema program rumah DP nol rupiah sudah dimuat di website jakartamajubersama.com sejak masa kampanye. Karena itu, ia merasa sudah tidak perlu lagi menyampaikan penjelasan.

"Jangan menggunakan statement-statement saja. Tapi rujuk ke dokumen tertulis kami dan di situ ada. Dan ini bukan zaman kampanye lagi. Kami tidak mau banyak menjelaskan, tapi kami akan melaksanakan," ujar Anies.

Kritikan terhadap program rumah DP nol rupiah belakangan muncul setelah pernyataan Sandiaga Uno yang mengatakan ada skema lain yang dibahas timnya untuk program DP nol rupiah. Skema itu yakni mengenai prasyaratan peserta program yang adalah warga Jakarta dengan penghasilan Rp 7 sampai 10 juta.

Lihat: Sandiaga: DP 0 Rupiah untuk Pendapatan Rp 7 Juta-Rp 10 Juta Per Bulan

Saat masa kampanye, baik Anies maupun Sandi kerap menyatakan program DP nol rupiah sebagai program yang menyasar warga kelas menengah ke bawah dengan pendapatan maksimal Rp 7 juta.

Upah minimum regional (UMR) di DKI Jakarta saat ini adalah Rp 3,3 juta per bulan. Itu artinya,  peserta program itu adalah mereka yang maksimal berpenghasilan sekitar dua kali UMR DKI Jakarta. Namun, Sandi menyatakan skema tersebut baru sekedar dibahas dan belum diputuskan secara final.

Lihat juga: Kini, Sandi Bilang Gaji Minimal Rp 7 Juta untuk Rumah DP 0 Belum Final

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com