Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku "Bullying" Siswi SMP di Thamrin City Punya Geng Sejak SD

Kompas.com - 17/07/2017, 14:45 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto mengatakan, pelaku bullying di Thamrin City, Jakarta Pusat, yang videonya viral di media sosial, merupakan siswa dan siswi kelas VII dari SMP yang berbeda.

Menurut Sopan, meski berbeda SMP, siswa dan siswi itu saling mengenal dan merupakan teman semasa SD.

"Rupanya itu geng dari SD. Ketika di SD mereka punya geng. Misalnya saya teman dengan Anda sewaktu SD. Pada saat kejadian ketemu di satu lokasi. Tapi mereka berbeda sekolah saat SMP," ujar Sopan, saat dihubungi, Senin (17/7/2017).

Sopan mengatakan, adapun korban bullying juga kelas VII dan merupakan siswi SMP yang masih satu sekolah dengan salah satu kelompok siswa yang membullynya.

Aksi bullying itu dilakukan di Thamrin City, pada Jumat (14/7/2017). Sopan mengatakan, pihaknya telah mengetahui asal sekolah pelaku dan korban.

Adapun saat ini Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah datang ke sekolah tersebut untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut.

"Kami sedang melakukan investigasi, kronologisnya seperti apa," ujar Sopan.

(baca: Polisi Usut Laporan Pem-"bully"-an terhadap Siswi SMP di Thamrin City)

Dalam video bullying yang viral di media sosial tampak sekelompok siswa dan siswi mengenakan seragam sekolah SMP sedang mem-bully seorang siswi.

Siswi yang mengenakan seragam putih-putih itu tampak terpojok dikelilingi siswa dan siswi lainnya.

Terlihat seorang siswi tiba-tiba menjambak rambut korban hingga terjatuh. Seorang siswa juga ikut menjambak dan memukul kepala siswi tersebut.

Bukannya memisahkan, sejumlah siswa-siswi yang menonton malah meminta agar siswi yang di-bully mencium tangan dua orang yang mem-bully-nya.

Kompas TV Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa yang mengharamkan tiap muslim untuk melakukan gibah, fitnah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com