Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Cerobong Sampah di Rusun Pesakih ...

Kompas.com - 21/07/2017, 16:41 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) Pesakih yang terletak di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat terdiri dari delapan blok hunian yang masing-masing terdiri dari lima lantai ditambah satu lantai dasar sebagai lahan usaha warga.

Masing-masih blok rusun terdiri dari 80 unit hunian. Jadi jika dihitung secara keseluruhan, ada sebanyak 640 unit rumah hunian di Rusun Pesakih. Artinya sebanyak 640 KK dengan jumlah anggota keluarga yang bervariasi tinggal di kawasan ini.

Bisa dibayangkan berapa banyak sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh warga rusun ini setiap harinya. Lalu bagaimana pula cara warga rusun membuang sampah rumah tangga tersebut, terutama yang tinggal di lantai atas?

Cerobong sampah

Untuk membuang sampah rumah tangga, warga rusun yang berada di lantai atas tak perlu repot-repot menuruni tangga dengan membawa sampah yang berat. Di setiap blok rusun ini sudah disediakan saluran pembuangan sampah atau sering disebut cerobong sampah.

"Setiap blok ada dua cerobong sampah di sisi kanan dan kiri bangunan rusun," ujar Koordinator kebersihan rusun, Waryono ketika ditemui Kompas.com, Jumat (21/7/2017).

Waryono mengatakan, di setiap lantai rusun disediakan pintu kecil untuk memasukkan sampah.

"Nanti dari lantai atas sampah-sampah itu akan langsung jatuh ke dasar cerobong. Di dasar cerobong juga ada pintu kecil untuk mengambil sampah nantinya," paparnya.

Ia mengatakan, dua kali dalam seminggu petugas kebersihan rusun akan membuka pintu pasar cerobong sampah dan mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir.

Baca: Kios Belum Tersedia, Warga Rusun Pesakih Berjualan di Dalam Hunian

Tembok dasar cerobong sampah blok I Rusun Pesakih, Jakarta Barat yang jebol akibat kelebihan muatan. Foto diambil pada Jumat (21/7/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Tembok dasar cerobong sampah blok I Rusun Pesakih, Jakarta Barat yang jebol akibat kelebihan muatan. Foto diambil pada Jumat (21/7/2017).
Sempat jebol

Waryono mengatakan, tembok dasar cerobong sampah Rusun Pesakih sempat jebol beberapa kali. Ia menduga jebolnya tembok cerobong disebabkan karena beratnya beban sampah.

"Jadi saking beratnya, belum sempat buka pintu sampah eh temboknya udah jebol duluan," ujarnya.

Tembok sampah di blok I rusun merupakan salah satu tembok sampah yang jebol saat libur lebaran beberapa waktu yang lalu.

"Jadi karena waktu lebaran kan ngambil sampahnya cuma seminggu sekali, jadi numpuk sampahnya, jadinya jebol," kata dia.

Kejadian yang sama juga terjadi di tembok dasar cerobong sampah di blok B dan A rusun. Namun di kedua blok ini kerusakan tembok sudah diperbaiki.

"Nah untuk blok I ini belum diperbaiki, jadi untuk sementara di blok I cuma mengandalkan satu cerobong sampah saja," ucapnya.

Ia mengatakan, pihaknya telah mengusulkan kepada pihak UPRS (Unit Pengelola Rumah Susun) untuk mengatur ulang jadwal pengambilan sampah.

"Kami harap ini (sampah rumah tangga) bisa diambil 3 sampai 4 kali seminggu. Jadi enggak sampai keberatan nanti temboknya," ujarnya.

Kompas TV Sebelum serah terima jabatan, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meninjau pembangunan Masjid Pesakih di Jakarta Barat. Ini adalah kunjungan kerja terakhir Ahok, sebelum menjalani cuti yang akan dimulai hari Selasa (8/3). Ahok datang untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pembangunan masjid yang menelan dana Rp 164 miliar. Menurut rencana, masjid yang dibangun untuk 12 ribu 500 anggota jemaah ini akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada April nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com