Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kloter Pertama asal Jawa Barat Diberangkatkan dari Asrama Haji Bekasi

Kompas.com - 28/07/2017, 11:20 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Para Jemaah haji asal Jawa Barat yang terdaftar di dalam kloter pertama, sudah diberangkatkan dari Asrama Haji Bekasi Jumat (28/7/2017) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.

"Alhamdulillah ini (jemaah) haji kloter pertama gelombang pertama asal Jawa Barat. Tentu kita harap lancar semuanya," ujar Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) saat ditemui usai melepas jemaah haji kloter pertama di Asrama Haji Bekasi, Jumat.

Ia menjelaskan, jemaah tersebut merupakan keberangkatan yang pertama dari 96 kloter dengan total 39.392 jemaah haji yang berasal dari wilayah Jawa Barat. Aher menilai, keberangkatan jemaah haji kali ini lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya.

"Bisa saya katakan ini lebih lancar dibanding sebelumnya dan lebih bagus karena tidak ada visa yang tercecer. Tidak ada jemaah yang tertinggal keberangkatannya karena urusan visa," kata Aher.

Kelengkapan dokumen, kata Aher, sudah tiga perempat diselesaikan untuk semua kloter. Ia memastikan sebelum para jemaah datang ke Asrama Haji, dokumen harus sudah dilengkapi dan diselesaikan.

Di hari yang sama, kloter kedua akan diberangkatkan pada Jumat sekitar pukul 10.00 WIB. Adapun kloter pertama dan kedua jemaah haji ini berasal dari wilayah Jawa Barat, di antaranya Kabupaten Cianjur, Bogor, dan Sukabumi telah tiba di Asrama Haji Bekasi, Kamis (27/7/2017) sore.

"Jadi yang datang hari ini itu kloter pertama dan kedua, totalnya ada 808 jemaah haji," ujar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat dan Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Ajam Mustajam saat ditemui di Asrama Haji Bekasi, Kamis.

Baca: Sudah Datang Pakai Seragam, Calon Jemaah Haji Diberi Tahu Batal Berangkat

Para jemaah haji sejak Kamis sore dikarantina terlebih dahulu di Asrama Haji Bekasi. Ajam menjelaskan, tujuan dari karantina tersebut untuk memulihkan kebugaran selama perjalanan dari daerah dan selama berada di asrama haji ada beberapa hal yang harus ditaati oleh jemaah haji.

Selain itu, selama berada di asrama haji, jemaah akan diberi paspor, uang untuk biaya hidup di Saudi sebesar 1.500 rial atau setara Rp 1,5 juta, dan pemeriksaan kesehatan.

Kompas TV 27 Tahun Kumpulin Uang, Penjual Tahu Ini Akhirnya Naik Haji
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com