Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Tak Layak Kurban, Hewan Belum Cukup Umur Masih Layak Dipotong

Kompas.com - 30/08/2017, 19:39 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Sebanyak 845 ekor hewan yang dijual untuk hewan kurban di Depok dinyatakan tidak layak kurban. Sebanyak 799 diantaranya disebut tak layak kurban karena usianya yang belum cukup.

Kendati tidak layak kurban, hewan yang belum cukup umur itu bukan berarti tidak layak potong. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Depok menyatakan hewan yang belum cukup umur masih layak untuk dipotong untuk kebutuhan konsumsi lainnya.

"Karena hewan-hewan yang diketemukan tidak layak sebagai hewan kurban bisa saja layak dipotong untuk keperluan lain. Asal sehat. Misalnya yang umurnya di bawah 1 tahun, bisa saja dipotong untuk sate kambing muda," kata Kepala Bidang Peternakan DKPPP Kota Depok, Dede Zuraidah, kepada Kompas.com, Rabu (30/8/2017).

Menurut Dede, peraturan mengenai hewan layak kurban memang sedikit berbeda dengan hewan layak potong untuk konsumsi biasa. Salah satu yang membedakam adalah mengenai usia.

Dede menyatakan, dalam peraturan untuk kurban, hewan yang layak dipotong adalah yang sudah berusia minimal satu tahun.

"Jadi syarat hewan kurban adalah cukup umur, tidak cacat dan tidak kurus serta sehat. Untuk umur baik sapi, kambing dan domba harus di atas satu tahun," ujar Dede.

Selain 799 ekor hewan yang belum cukup umur, DKPPP Kota Depok juga menemukan 15 ekor hewan cacat, 31 ekor kurus; dan 377 ekor mengalami sakit ringan. Dari yang sakit ringan itu, rinciannya adalah 141 ekor mengalami sakit mata, 29 ekor sakit kulit, 88 ekor orf, 69 ekor mengalami gangguan pernafasan, dan 50 ekor mengalami gangguan pencernaan.

Khusus yang mengalami sakit ringan, Dede menyatakan hewan tersebut untuk sementara tidak boleh dijual sampai menunggu pengobatan dari petugas di lapang.

"Yang pada saat pemeriksaan juga tadinya sakit bisa diobati dan menjadi sehat. Atau sebaliknya pada saat diperiksa sehat, besoknya sakit karena berbagai hal. Jadi data tersebut bisa berubah mengacu kondisi hewannya," tambah Dede.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com