Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda dan Auto 2000 Telah Diperingati soal Bangunan di Saluran Air

Kompas.com - 31/08/2017, 13:55 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Nando, mengatakan sebelum menindak showroom (ruang pamer) Honda dan Auto 2000 Tebet di Jalan Prof DR Soepomo, pihaknya sudah memberi peringatan bahwa keduanya melanggar aturan karena  membangun lahan parkir di atas saluran air.

"Sudah cukup sering kami berikan teguran, hanya saja melalui Bulan Tertib Trotoar ini kami tanamkan pemahan kembali kepada pemilik showroom mobil bahwa ini tidak boleh digunakan," kata Nando di lokasi, Kamis (31/8/2017).

Hari ini, Satpol PP membongkar pagar yang membatasi trotoar dengan saluran air. Di atas saluran air itu, Honda membangun tembok beton, sementara Auto 2000 memasang lantai besi. Keduanya menggunakan saluran air sebagai lahan tambahan untuk parkiran.

Dinas Perhubungan juga menggembosi ban kendaraan yang parkir di atas saluran air itu.

Salah seorang karyawan Honda sempat adu argumen dengan Satpol PP. Ia tidak terima tindakan Satpol PP karena tidak memberi peringatan terlebih dahulu dan langsung datang menindak.

Ia bahkan menanyakan surat tugas puluhan Satpol PP dan Dishub. Namun karyawan itu  terdiam ketika disuruh menggugat atau melaporkan.

Lihat juga: Bulan Tertib Trotoar Akan Diperpanjang Sampai September

Begitu pula dengan showroom Auto 2000 yang terletak di sebelahnya, salah seorang petugas keamanan memprotes Satpol PP karena datang tiba-tiba. Menurut dia, okupasi saluran air itu sudah berlangsung lama.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, kedua showroom itu berjarak sekitar 500 meter dari kantor Kecamatan Tebet. Di sepanjang Jalan Prof DR Soepomo tak banyak bangunan yang mendirikan bangunan di atas saluran air. Hanya kedua ruang pamer mobil dan sebuah apartemen. Selebihnya, hanya ada bangunan jembatan sebagai akses masuk.

Total, ada 21 sepeda motor dan 29 mobil dicabut pentil bannya dalam operasi Satpol PP hari ini. Satu kendaraan ditilang, enam mobil di derek, dan belasan lapak disita dalam operasi yang merupakan bagian dari Bulan Tertib Trotoar itu di Tebet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com