Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kevin Ditangkap Sebelum Sempat Panen Ganja...

Kompas.com - 05/09/2017, 11:09 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penanaman ganja di rumah sendiri kembali terjadi. Pada Sabtu (2/9/2017), polisi menangkap Kaifu Loangadi alias Kevin (26) di rumah indekosnya di Jalan Kebagusan IV Dalam, Jakarta Selatan.

Ia tertangkap memiliki tiga pot ganja, satu di antaranya tumbuh subur setinggi semeter. Menurut pengakuannya, ia menanam ganja dengan harapan bisa dipanen dan memenuhi sendiri kebutuhannya akan ganja.

Kevin sudah mengonsumsi ganja empat tahun lalu, atau sejak lulus SMA dan menjadi pemain musik di kafe.

Lalu sekitar sebulan lalu, Kevin membeli benih ganja dari temannya bernama Kipeng seharga Rp 50.000. Kevin dan temannya yang lain berinsial T kemudian mencoba menanamnya di pot di indekos.

"Dua pot tidak tumbuh, tapi ini hasil percobaan yang bagus," kata Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Vivick Tjangkung, Senin (4/9/2017).

(Baca juga: Begini Cara Kevin Sembunyikan Pohon Ganja di Indekos)

Pot ini diletakkan di samping toren air, di atap rumah, agar tanaman tidak terkena sinar matahari langsung.

Kevin juga memberikan pupuk yang dibelinya di toko tanaman. Namun, Kevin belum pernah memanen tanamannya ini.

Ia tetap membeli ganja kering untuk konsumsinya sendiri. Polisi menemukan ganja kering dalam amplop cokelat ini disimpan Kevin di dalam boneka.

"Tersangka paham bahwa ini barang-barang terlarang dan harus disembunyikan dengan hati-hati," kata Vivick.

(Baca juga: Tanam Ganja Setinggi Semeter di Pot, Kevin Ditangkap Polisi)

Setahun lalu, April 2016, kasus penanaman ganja di Jakarta juga terungkap. Pria berinisial DI (37) didapati menanam ganja di unit apartemen yang ditempatinya di kawasan Pluit.

Cara DI menanam lebih canggih lagi. Ia menyemai benih ganja di dalam ruangan dengan lampu ultraviolet sebagai sumber sinar.

DI tertangkap dengan barang bukti lebih banyak, yakni 6 pot besar pohon ganja siap panen, 7 pot besar pohon ganja ukuran besar, 15 pot kecil pohon ganja ukuran kecil, 20 blok busa isi semaian pohon ganja, 8 paket ganja kering seberat 1.500 gram, dan 2 stoples ganja kering rontokan.

Polisi mengimbau masyarakat agar tanggap terhadap lingkungannya. Kasus semacam ini sulit terungkap tanpa adanya informasi dari masyarakat. "Informasikan kepada kami, saat itu juga kami akan tindak lanjuti," ujar Vivick.

Kompas TV Petugas gabungan BNN, kepolisian, dan TNI menemukan sebuah ladang ganja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com