Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Kesan Malas, "Airport Helper" Diimbau Tak Istirahat di Area Kerja

Kompas.com - 08/09/2017, 13:26 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Head of Corporate Secretary and Legal PT Angkasa Pura II Agus Haryadi mengimbau airport helper untuk tidak berada di area kerja ketika mereka beristirahat.

Dengan demikian, tidak muncul kesan bahwa helper bekerja malas-malasan, padahal mereka memang sedang dalam waktu istirahat.

"Jangan sampai ketika mereka beristirahat, kemudian di hadapan publik. Seolah-olah mereka itu lagi duduk-duduk santai, padahal memang haknya sedang beristirahat," kata Agus kepada Kompas.com, Jumat (8/9/2017).

Agus menyampaikan, para helper merupakan porter yang diambil alih AP II dan dikelola oleh salah satu anak usaha bernama Angkasa Pura Solusi (APS).

(Baca juga: "Airport Helper" Disebut Malas-malasan, AP II Tugaskan Pengawas)

Dengan begitu, ada perbedaan mendasar dari cara kerja hingga penerimaan penghasilan mereka ketika menjadi porter dan saat menjadi helper.

"Perbedaan budaya bahwa dari semula mereka dibayar sekarang mereka menjadi melayani. Di tahap transisi ini, kami masih memerlukan proses penyesuaian, kami mohon waktu," ujar Agus.

Seorang helper, Boby, mengatakan bahwa dia dan teman-temannya telah dibekali cara-cara melayani pengguna jasa bandara dan calon penumpang ketika beralih pekerjaan dari porter menjadi airport helper.

Beberapa hal yang ditekankan oleh pengawas mereka yakni tidak meminta bayaran atas jasa melayani maupun menerima uang tip dari pengguna jasa.

"Tugasnya tetap sama, bantu bawain barang ke area check in, yang paling bedain itu enggak boleh minta duit lagi sama terima tip. Kami juga diminta utamain penumpang yang seperti orang tua sama ibu hamil karena bakalan susah bawa barangnya," ujar Boby.

(Baca juga: Ini Tugas "Airport Helper" yang Beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta)

Ketika masih menjadi porter, mereka mematok tarif jasa membawa barang di satu troli seharga Rp 50.000 dari lobi terminal hingga area check in.

Para porter juga diberi target setoran per hari sehingga pendapatan mereka tak menentu, atau tergantung berapa banyak orang yang dilayani.

Sementara itu, saat jadi helper, mereka menerima gaji bulanan. Menurut Boby, gaji helper di Bandara Soekarno-Hatta berbeda-beda karena ada sejumlah perusahaan berbeda yang menyediakan jasa helper di bawah naungan APS.

Kendati demikian, gaji mereka menyesuaikan upah minimum regional (UMR) Kota Tangerang, yakni pada kisaran Rp 3,2 juta.

Kompas TV Penutupan jalan Daan Mogot kilometer 23 dilakukan sejak Minggu dini hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com