Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bandingkan Kali Bekasi dengan Sungai di Ukraina

Kompas.com - 04/10/2017, 16:54 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, daerah aliran sungai (DAS) di Kali Bekasi sebenarnya bisa lebih indah jika dirawat dengan baik.

Hal tersebut diungkapkan karena Rahmat pernah melihat sungai di Ukraina dengan kondisi yang lebih bagus.

"Kalau kita lihat, DAS Kali Bekasi sebenarnya kalau dirawat itu luar biasa jadi penahan ada bambu ada pohon-pohon besar," kata Rahmat usai menyusuri Kali Bekasi, Rabu (4/10/2017).

"Kemarin saya ke Ukraina juga 1.300 kilometer dari Ukrania, Georgia terus sampai ke laut hitam itu airnya juga bagus, bening. Nah kita ini cuma melewati Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi, dampaknya dari sana (Kabupaten Bogor)," tambah dia.

Baca: Akibat Cemari Kali Bekasi, Dua Perusahaan Disegel Pemerintah

Rahmat melanjutkan, di Kali Bekasi terlihat banyak sampah mengapung yang beberapa terbawa arus Kali Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Untuk itu, kata Rahmat, Pemkot Bekasi akan membawa persoalan tersebut ke tingkat provinsi atau kementerian. Tujuannya agar Kali Bekasi terhindar dari sampah dan pencemaran.

Selain itu, tambah Rahmat, pemkoty berencana membangun obyek wisata air dari perbatasan Kabupaten Bogor hingga ke arah Curug Parigi.

"Nantinya Kota Bekasi miliki wisata alam di Curug Parigi, walau masih dalam tahap pembebasan lahan di area yang akan dijadikan wisata, Insya Allah semua bisa lancar sesuai harapan," kata Rahmat.

Sebelumnya, Pemkot Bekasi menyegel dua pabrik yang diduga mencemari Kali Bekasi, yaitu PT Prima Kemasindo dan PT Prima Baja Utama.

Kedua pabrik itu tidak boleh beroperasi sampai menjalankan aturan pemerintah terutama terkait Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Baca: Pemkot Bekasi Sebut Hitamnya Kali Bekasi Berasal dari Kali Cileungsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com