Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlintasan KA Jalan Angkasa Ditutup Permanen, Warga Mengeluh Tambah Macet

Kompas.com - 06/11/2017, 11:11 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perlintasan sebidang kereta api di jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat resmi ditutup mulai 13 Oktober 2017 lalu. Rencana penutupan yang semula hanya akan berlangsung hingga 27 Oktober 2017, akhirnya berlanjut menjadi permanen.

Penutupan dilakukan bukan hanya menggunakan pembatas beton di kedua sisi, tapi juga menggunakan bangkai rel yang memalang tepat di belakang beton.

Dari pantauan Kompas.com, banyak spanduk bertuliskan penolakan dari warga setempat. Bahkan pelang penanda jalan milik Dishub DKI yang mengarahkan pengguna harus melewati underpass menuju Senen dicoret oleh warga.

Spanduk penolakan bertuliskan soal kemacetan yang terjadi akibat adanya penutupan pada perintasan kereta api.

Baca : Ini Alasan Perlintasan KA Jalan Angkasa Ditutup

Penutupan perlintasan Kereta Api Jalan Angkasa, Jakarta Pusat.stanly Penutupan perlintasan Kereta Api Jalan Angkasa, Jakarta Pusat.

"Intinya bikin tambah macet, underpass juga tidak gerak karena semua orang jadi ke sana, biasanya kan nyebar ada yang atas ada yang bawah," ucap Riyan pengguna motor yang biasa melewati Jalan Angkasa untuk menuju Kemayoran kepada Kompas.com, Senin (6/11/2017).

Warga setempat juga mengeluhkan jalan perkampungan menjadi macet akibat digunakan sebagai jalur alternatif menuju Jalan Garuda dan Bungur.

"Kalau bisa sih dibuka lagi, kalau untuk di depan rel memang tidak macet, tapi liat efeknya ke pemukiman jadi macet, apalagi kalau pagi dan sore jam anak sekolah dan pulang kantor. Tidak efektif jadinya kan," ucap Ali salah satu petugas parkir yang juga warga Bungur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com