Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikkan Tarif Tol Dibilang Cari Untung, Ini Tanggapan Jasa Marga

Kompas.com - 06/12/2017, 12:44 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk menanggapi kritikan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang mengatakan bahwa kenaikan tarif hanya akan menguntungkan Jasa Marga.

Corporate Secretary PT Jasa Marga Agus Setiawan mengatakan, kenaikkan tarif selalu berujung pada peningkatan pelayanan dan pembangunan yang dilakukan untuk pengguna tol.

"Kenaikkan tarif yang kami lakukan sudah disesuaikan dengan bussines plan kami. Ini tentu juga berdampak pada pelayanan dan fasilitas yang kami berikan bagi pengguna tol," kata Agus dalam konferensi pera di Kantor Pusat Jasa Marga, Rabu (6/12/2017).

Menurut Agus, bentuk penambahan fasilitas dan pelayanan dari penambahan pemasukan yang di dapat Jasa Marga akibat kenaikkan tarif juga sudah diterapkan dari perubahan tarif pada 2015 silam.

Baca juga : YLKI: Rencana Kenaikan Tarif Tol Tak Sejalan dengan Pelayanannya

Dia mencontohkan, dari kenaikan tarif tersebut, Jasa Marga melakukan pelebaran lajur, panambahan ruas tol, sistem integrasi tol, pengecatan marka, dan perbaikan fasilitas jalan.

"Sebagai korporasi otomatis kami akan mencari upaya untuk mengembangkan perusahaan ini ke depan. Contohnya dengan jalur-jalur baru yang dalam waktu dekat ini akan kita resmikan."

Menurut Agus, dalam waktu dekat mereka akan meresmikan tol Surabaya-Mojokerto. Pada akhir tahun menyelesaikan Ngawi-Kertosono, lalu Solo-Ngawi, dan lainnya.

Baca juga : Mulai 8 Desember, Tarif Tol Dalam Kota Naik

"Kemudian di sekitar kita ada Bogor Ring Road, ada Cinere-Serpong, Kunciran-Cengkareng," kata Agus.

"Itu semua dibiaya dari apa yang diupayakan Jasa Marga. Jadi kalau dibilang nyari untung, sebenarnya itu balik lagi untuk pelayanan juga," ujar Agus

Kompas TV Selasa (31/10/2017) seluruh gerbang pembayaran tol milik Jasa Marga secara resmi tidak melayani uang tunai alias hanya memakai uang elektronik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com