Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MUI: Tak Ada Politik Praktis dalam Aksi Bela Palestina di Monas

Kompas.com - 16/12/2017, 19:30 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin memastikan tak ada unsur kepentingan politik praktis dalam aksi bela Palestina yang akan digelar di kawasan Monas pada Minggu (17/12/2017).

"Aksi besok tidak ada kepentingan politik praktis, politiknya membela keadilan apalagi urusan partai. Ini keadilan dan kemanusiaan. Ini upaya besar kita membangun keadilan," ujar Ma'ruf saat menghadiri konferensi pers menuju Aksi Bela Palestina di gedung AQL Islamic Centre, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (16/12/2017).

Ia mengatakan, aksi ini sesuai dengan makna Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi pedoman hidup negara Indonesia yang mengajak bangsanya menghapuskan penjajahan di muka bumi.

"Kita mengakui Palestina sebagai negara yang berdaulat. Ini gerakan kesatuan umat, ujungnya Islam bersatu bela Palestina. Bahkan Indonesia bersatu bela Palestina," ujarnya.

Ma'aruf juga memastikan penyelenggaraan acara ini akan berjalan aman dan lancar mengingat dukungan untuk Palestina merupakan komitmen pemerintah Indonesia.

"Kami pastikan aksi itu akan aman. Karena tidak ada yang tidak membela Palestina, bahkan pemerintah. Itu keyakinan kami, itu aksi yang paling aman," ucapnya.

Dalam aksi ini, lanjutnya, MUI bersama para ormas binaannya juga akan mengajukan petisi kepada Duta Besar Amerika Serikat di Indonesia dan perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Isi petisi masih kita rumuskan, namun pasti kami akan bela Palestina," ucapnya.

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir mengatakan, rencana penyelengaraan aksi bela Palestina esok hari telah mendapatkan izin dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan pihak kepolisian.

Ia mengatakan, aksi ini akan dimulai dengan diselenggarakannya shalat subuh berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat dan dilanjutkan dengan aksi di kawasan Monas.

Ia melanjutkan, akan hadir massa dari 70 organisasi masyarakat (ormas) di bawah binaan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bachtiar mengatakan, aksi tersebut digelar untuk memprotes pengakuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com