Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah 3 Remaja yang Diduga Tersetrum Usai "Ngelem" Dikembalikan ke Keluarga

Kompas.com - 02/01/2018, 19:18 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian Cilincing menyerahkan jenazah tiga remaja berusia 8-13 tahun yang meninggal akibat tersetrum di tanah milik PT KBN (Persero) di Marunda, Senin (1/1/2018) ke pihak keluarga. Ketiga remaja itu diduga tersetrum usai mabuk lem.

"Iya sudah kami serahkan ke pihak keluarga tadi. Ketiganya juga sudah diautopsi," ucap Kapolsek Cilincing Kompol Ali Zusron, saat dihubungi, Selasa (2/1/2018).

Ali mengatakan, ketiganya diduga mabuk lem karena ditemukan barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu, ia mengatakan, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Ali menjelaskan, lahan tempat ditemukannya korban sebenarnya adalah lahan tertutup milik PT KBN (Persero). Ketiga korban bisa masuk ke lahan itu karena memiliki akses yang dibuat warga sekitar.

Baca juga: 3 Anak Ditemukan Tewas Membusuk di Marunda, Diduga Tersetrum Usai Ngelem

"Tadi saya perintahkan (lahan) ditutup dengan batu bata karena kondisinya bolong. Ini agar tidak ada kejadian serupa terulang," ucap Ali.

Kepala UPT Rusun Marunda Yassin Pasaribu mengatakan, salah satu korban merupakan penghuni rusun tersebut.

"Kejadiannya di luar rusun, berbatasan memang. Salah satu korban tinggal di rusun, yang lain warga Kongsi. Kami sudah koordinasi dengan kepolisian Cilincing untuk pengurusan jenazah," ucap Yassin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com