Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadisdik DKI Benarkan Ada Guru Dapat Gaji "Take Home Pay" Rp 31 Juta

Kompas.com - 15/01/2018, 09:53 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto mengatakan, guru PNS yang gajinya Rp 31 juta per bulan adalah guru yang juga bertugas sebagai kepala sekolah.

Sopan menjelaskan, besaran tersebut bukan hanya gaji pokok, melainkan juga tunjangan-tunjangan yang mereka terima.

"Itu adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Nah, TKD (tunjangan kinerja daerah)-nya itu memang mendekati. Jadi, bukan Rp 31 juta, tetapi mau mendekati. Itu take home pay," ujar Sopan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (15/1/2018).

Sopan bercerita, pada Kamis (11/1/2018), dirinya mendampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bertemu tokoh pendidikan, Nanat Fatah Natsir dan Andi Faisal Bakti. Kedua tokoh pendidikan itu menyampaikan, gaji guru di Finlandia mencapai Rp 31 juta per bulan apabila dikonversikan menjadi rupiah.

Baca juga: Gaji Guru PNS di DKI Maksimal Rp 14 Juta Sebulan

"Nah, Pak Wagub tanya, 'DKI gimana?', 'Ya, mendekati itu, Pak,' saya bilang. Sebab, kalau dihitung-hitung, guru senior, kepala sekolah senior, ya, mendekati itu, tetapi take home pay. Kalau gaji, semua standar, namanya PNS," kata Sopan.

Namun, gaji guru pada umumnya Rp 7 juta sampai Rp 9 juta. Sopan mengaku tidak hafal rincian besaran gaji pokok dan tunjangan yang diterima guru ataupun guru yang merangkap sebagai kepala sekolah.

Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati menyampaikan hal serupa. Namun, dia menyebut, setiap guru PNS memiliki gaji yang berbeda, sesuai dengan jenjang golongannya.

Baca juga: Sandi Diberi Tahu Gaji Guru Mencapai Rp 31 Juta, Bukan Rp 14 Juta

"Untuk guru itu tergantung jenjangnya. Kalau jenjangnya makin tinggi, makin banyak (gajinya). Namun, kalau untuk kepala sekolah memang sampai angka Rp 31 juga. Mereka dapat TKD, dapat sertifikasi, plus gaji," ucap Susi dalam kesempatan yang sama.

Sandiaga sebelumnya menyampaikan, gaji guru di Jakarta ada yang mencapai Rp 31 juta per bulan. Sandi menyebut, gaji tersebut tidak kalah dengan gaji guru-guru di Finlandia. Dia mengaku mengetahui informasi itu dari Sopan.

"Guru-guru gajinya di DKI ternyata enggak kalah sama Finlandia. Jadi, guru saya lihat di sana standarnya adalah sekitar Rp 31 juta per bulan. Ternyata guru-guru kita yang terbaik sudah segitu juga (gajinya)," ujar Sandiaga, Kamis pekan lalu.

Kompas TV Guna meningkatkan kualitas pendidikan di Bali, berbagai terobosan terus diupayakan pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Megapolitan
Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Megapolitan
1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Megapolitan
Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com