Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekad Gubernur Anies Wujudkan "Jakarta Satu"...

Kompas.com - 18/01/2018, 07:19 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — "Saya akan integrasikan (data), kalau Saudara bersedia, maka bagian dari Anies-Sandi, kalau Saudara tidak bersedia, maka Anda mundur dari barisan," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta.

Demikianlah kalimat tegas yang disampaikan Anies di hadapan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang hadir dalam acara launching program satu peta, satu data, dan satu kebijakan yang terangkum dalam program bernama "Jakarta Satu", Rabu (17/1/2018).

Hal tersebut diungkapkan Anies untuk memastikan program "Jakarta Satu" akan tetap dilakukan meski dalam prosesnya nanti pihaknya akan menemui berbagai kendala.

Program "Jakarta Satu" merupakan program yang dirancang Anies bersama Komite Pencegahan Korupsi DKI Jakarta dengan konsep pengintegrasian data.

Data yang terintegrasi ini nantinya akan menjadi database yang dapat menjadi acuan Pemprov DKI Jakarta menjalankan berbagai kebijakan.

Produk dari program ini adalah sebuah peta secara visual yang berisi berbagai informasi detail mengenai aset DKI, sumber penerimaan pajak di lingkungan DKI, hingga pengerjaan proyek yang akan menjadi sumber pendapatan daerah.

Baca juga: Kalau Bersedia Anda Bagian dari Anies-Sandi, kalau Tidak Anda Mundur

Tujuan dari pengintegrasian ini adalah untuk mengontrol dan memantau proses penerimaan daerah dari pajak dan retribusi sebagai upaya pencegahan korupsi di lingkungan Pemprov DKI.

Anies mengatakan, kendala terbesar dalam pengintegrasian data adalah keengganan para satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk membuka data yang ia miliki. Menurut dia, hal semacam ini sempat ia temui saat menjabat sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan.

"Di Kemendikbud, masing-masing pegang data sendiri-sendiri seakan-akan ini bayi yang dilahirkan dirinya sendiri. Lah wong sebelum diangkat sebagai pejabat di situ juga sudah ada data itu," kata dia, Rabu.

Baca juga: Pemprov DKI Integrasikan Data Melalui Jakarta Satu

Ketua Komite Pencegahan Korupsi DKI Bambang Widjojanto mengatakan, Gambir merupakan kecamatan pertama yang akan menikmati program integrasi data "Jakarta Satu".

Bambang mengatakan, nantinya di kecamatan tersebut warga Jakarta akan dapat mengetahui secara detail kondisi aset DKI hingga keaktifan pembayaran pajak unsur-unsur di dalamnya.

Sejarah Perubahan DKI

Bambang menyebut, program Jakarta Satu merupakan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diyakini sebagai cara ampuh mencegah tindak korupsi. Ia bahkan menyebut langkah ini merupakan sejarah dari perubahan di Ibu Kota.

"Mari kita tulis sejarah bagaimana menjaga korupsi dengan akal sehat, dengan bukti, karena kita mempunyai database yang kuat. Bukan sekadar kerja, tetapi kerja yang sistemik dan sistematis," ujar Bambang Rabu.

Bambang mengatakan, konsep integrasi semacam ini telah digagas saat dirinya masih menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Konsep "Jakarta Satu" mirip dengan konsep SIN (single identity number) yang pernah digagas KPK.

Baca juga: Gambir Ditunjuk sebagai Kecamatan Pertama Rasakan Jakarta Satu

Ia menjelaskan, SIN merupakan data yang bisa mengintegrasikan data seseorang melalui berbagai sumber. Meski demikian, menurut dia, program Jakarta Satu ini akan menjadi program yang lebih dahsyat daripada program SIN.

"Kami telah bertemu dengan teman-teman SKPD, teman-teman DPRD, dan Dinas Kesehatan. Kami menemukan satu pola yang jauh lebih dahsyat daripada sekadar SIN," ucapnya.

Anies dan Bambang berharap, langkah ini menjadi titik balik bagi pengawasan penerimaan daerah DKI yang nantinya dapat menjadi role model untuk daerah-daerah lain di Indonesia.

"Selamat datang perubahan!" sebut Bambang mengakhiri sambutannya.

Baca juga: Bambang Widjojanto: Selamat Datang Perubahan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Bogor yang Diduga Keracunan Makanan Mengaku Sakit Perut Usai Konsumsi Nasi Uduk dan Telur Balado

Warga Bogor yang Diduga Keracunan Makanan Mengaku Sakit Perut Usai Konsumsi Nasi Uduk dan Telur Balado

Megapolitan
Jakpro Bakal Berikan Pelatihan dan Kesempatan Kerja untuk Eks Warga Kampung Bayam

Jakpro Bakal Berikan Pelatihan dan Kesempatan Kerja untuk Eks Warga Kampung Bayam

Megapolitan
KJP Mei 2024 Kapan Cair?

KJP Mei 2024 Kapan Cair?

Megapolitan
Dijanjikan Pekerjaan dan Uang, Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Dijanjikan Pekerjaan dan Uang, Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Megapolitan
Kronologi Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Kirim Foto Tanpa Busana ke Kenalan di Facebook

Kronologi Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Kirim Foto Tanpa Busana ke Kenalan di Facebook

Megapolitan
Aji Jaya Mengaku Dapat Wejangan dari Prabowo untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Aji Jaya Mengaku Dapat Wejangan dari Prabowo untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tuding Suaminya Terlibat Dalam Pembuatan Video

Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tuding Suaminya Terlibat Dalam Pembuatan Video

Megapolitan
Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Megapolitan
Pusaran Kejahatan Seksual Anak yang Tak Berjeda...

Pusaran Kejahatan Seksual Anak yang Tak Berjeda...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 4 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 4 Juni 2024

Megapolitan
Cuti demi Pilkada, Supian Suri Kemas Barang Pribadinya yang Ada di Ruangan Sekda Depok

Cuti demi Pilkada, Supian Suri Kemas Barang Pribadinya yang Ada di Ruangan Sekda Depok

Megapolitan
Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Makanan Haul

Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Makanan Haul

Megapolitan
Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com