Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Biro Perjalanan Umrah yang Paling Banyak Diadukan ke YLKI Selama 2017

Kompas.com - 19/01/2018, 12:39 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menerima 22.617 aduan terhadap biro perjalanan umrah selama 2017. YLKI mencatat sembilan agen di Jabodetabek paling banyak diadukan konsumen.

Kesembilan lembaga travel tersebut yakni, PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel) dengan 17.557 aduan, PT Assyifa Mandiri Wisata (Kafilah Rindu Kabah) dengan 3.056 aduan, PT Utsmaniyah Hannien Tour (Hanien Tour) dengan 1.821 aduan, PT Kafilah Jalan Lurus (KJL Tour) dengan 122 aduan, PT Wisata Basmalah Tour & Travel (Basmalah Tour) dengan 33 aduan, PT Zabran Amanah Int. (Zabran & Mila Tour) debgan 24 aduan, PT Solusi Balad Lumapah (SBL Tour & Travel) debgan 2 aduan, serta PT Isyanurul Baqi Brawijaya Utama (Al-Isya Tour & Travel) dan PT Timur Sarana Tour & Travel (Tisa Tour & Travel) masing-masing 1 aduan.

"Untuk Kafilah Rindu Kabah belum ada penyelesaiannya, karena (kasusnya) mentok di kepolisian dan kejaksaan. Pelakunya belum ditangkap," kata staf pengaduan YLKI Abdul Basyir, Jumat (19/1/2018).

Baca juga: YLKI Terima 22.613 Pengaduan Gagal Berangkat Umrah Sepanjang 2017

Menurut Abdul, polisi baru menindak tegas pemilik dua biro perjalanan umrah, yakni First Travel dan Hannien Tour. YLKI mendampingi konsumen sembilan agen travel yang mengadu ini, baik secara pidana di kepolisian maupun melalui gugatan perdata di pengadilan.

Abdul menilai pemerintah hanya piawai memberikan perizinan biro umrah, tetapi gagal total dalam pengawasan dan penegakan hukum untuk melindungi calon jemaah.

"Ini diperparah lambannya respon pemerintah, sehingga kendati sudah dilaporkan dan banyak dikeluhkan, masih cukup banyak masyarakat yang daftar (ke biro perjalanan umrah yang dianggap bermasalh)," katanya.

Baca juga: Setelah First Travel, Abu Tours Gagal Berangkatkan 27.000 Jemaah Umrah

YLKI memberikan masukan kepada pemerintah agar lebih ketat mengawasi penyelenggaraan umrah serta merevisi Permenag tentang umrah.

Kompas TV Hannien Tour menyisakan kado yang pedih bagi calon jemaah umrah di awal tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com