Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader Gerindra Tewas Tertembak, Sandiaga Minta Warga Tak Berspekulasi

Kompas.com - 21/01/2018, 14:06 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan belasungkawa atas kematian kader Partai Gerindra bernama Fernando Alan Joshua Wowor di Bogor pada Sabtu (20/1/2018) malam. Ia menyebut Fernando adalah salah satu kader terbaik Gerindra.

"Saya sangat berkabung berduka cita kader terbaik kami yang selama ini ikut berjuang dengan kami gugur di Bogor, jadi kami prihatin," ujar Sandiaga ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2018).

Sandiaga meminta masyarakat tidak berspekulasi mengenai kematian Fernando. Ia berharap polisi segera menyelesaikan investigasi kematian Fernando.

"Kita jangan berspekulasi, jangan berburuk sangka dulu biarkan investigasinya berjalan. Dan untuk keluarga yang ditinggalkan kami berdoa untuk memudahkan insya Allah yang ditinggalkan tetap tabah dan semangat. Salam Indonesia Raya," ujar Sandiaga.

Baca juga : Kronologi Tewasnya Kader Gerindra yang Tertembak Anggota Brimob di Parkiran Diskotek

Pihak kepolisian masih terus menggali fakta-fakta dari keterangan para saksi yang diperiksa terkait insiden keributan yang berujung penembakan hingga tewasnya Fernando di area parkir diskotek Lipss Club Bogor, Sabtu (20/1/2018) dini hari.

Kepala Bidang Hukum Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Iksantyo Bagus Pramono mengatakan, motif penembakan itu disebabkan perkelahian.

Sebelum insiden penembakan itu terjadi, Briptu AR dari satuan Brimob terlibat cekcok mulut dengan Fernando di area parkir.

Saat itu, Fernando yang mengendarai mobil hendak masuk ke dalam untuk memarkirkan kendaraannya. Kemudian, di saat bersamaan, muncul Briptu AR bersama calon istrinya menggunakan sepeda motor keluar dari area parkir.

Baca juga : Kader Tewas Tertembak Oknum Brimob di Parkiran Diskotek, Gerindra Minta Polri Usut Tuntas

Karena sama-sama tidak mau mengalah, mereka pun terlibat cekcok mulut. Korban bersama sejumlah temannya yang turun dari dalam mobil langsung menghampiri Briptu AR.

Merasa terdesak, Briptu AR pun mengeluarkan senjata api. Terjadi saling rebutan senjata di antara mereka. Kemudian, terdengar suara letusan senjata api yang mengenai dada Fernando. Melihat Fernando terluka, teman-teman yang lainnya langsung mengeroyok Briptu AR.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu pucuk senjata api jenis Glock 17 berkaliber 9 milimeter, satu magasin, dan empat peluru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com