Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan, Warga Bubar, Sandiaga Berhenti Pidato

Kompas.com - 28/01/2018, 10:50 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat sedang semangat-semangatnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno harus menghentikan pidatonya di hadapan warga Cipete Utara.

Ceritanya, Sandiaga sedang membuka acara pencanangan kelurahan sadar jaminan sosial ketenagakerjaan di RPTRA Taman Sawo, Jalan Damai, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Minggu (28/1/2018).

Seperti biasa, Sandiaga mengawali sambutannya dengan pantun. Selesai pantun pertama, Sandi ingin membacakan pantun kedua.

"Tapi nanti keburu hujan nih," kata Sandi.

Langit saat itu memang sudah ditutup awan hitam. Sebenarnya, tempat Sandiaga berdiri dilindungi tenda di atasnya. Namun, tempat duduk warga berada di area terbuka.

Sandiaga lanjut menyebut nama-nama pejabat dan tokoh masyarakat yang hadir dalam acara itu. Termasuk pejabat yang belum hadir, seperti Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi.

"Tadi katanya masih di jalan. Walau belum hadir, tetap harus kita doakan," ujar Sandi.

Sandiaga juga menyapa Lurah Selong Syamsu Rizal yang merupakan lurah di tempat tinggalnya.

Langit semakin gelap. Sandiaga memberikan topi untuk Rizal.

"Pak Syamsu Rizal sini Pak, saya perkenalkan ini lurah saya. Mau hujan Pak ini pakai topi," ujar Sandi.

Benar saja, tidak lama setelah Syamsu Rizal mengenakan topi hitam pemberian Sandi, hujan mulai turun.

Lama kelamaan hujan yang turun semakin deras. Warga yang didominasi ibu-ibu mulai berhamburan dari kursi mereka.

Sandiaga pun langsung menyudahi pidatonya yang belum masuk ke isi acara.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," kata Sandiaga.

Warga berlindung di bawah tenda yang semula menjadi tempat Sandi dan pejabat lain. Sandi berteduh bersama warga sambil foto bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com