JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diundang menghadiri seminar berjudul "Quo Vadis Madrasah Bersama Gubernur Baru DKI Jakarta" oleh Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI). Saat memberi sambutan, Anies menyinggung judul seminar itu yang menurutnya memiliki tujuan lain.
"Ketika saya mendengar judul ini, Quo Vadis Madrasah tahun 2018, sebetulnya ini judul sopan. Judul sesungguhnya adalah soal kepegawaian, betul enggak? Soal tunjangan," ujar Anies di Asrama Haji Pondok Gede, Rabu (28/2/2018).
Seminar itu dihadiri para kepala madrasah. Mereka tertawa mendengar ucapan Anies. Anies mengaku sudah sering hadir ke forum guru.
Biasanya, guru jarang membicarakan murid-muridnya. Alih-alih itu, para guru mempertanyakan masalah tunjangan-tunjangan mereka.
"Saya hafal, hampir semua forum guru jarang ngomongin muridnya," ujar Anies.
Baca juga: Kita Berharap Guru dan Tenaga Sekolah Jadi Prioritas Rumah DP 0
Meski demikian, Anies mengatakan, hal itu adalah masalah yang harus dibereskan. Para guru diberi tugas mendidik anak-anak, tetapi tidak ditingkatkan kesejahteraan hidupnya.
Para guru dan kepala madrasah yang hadir bertepuk tangan, setuju dengan Anies.
Baca juga: Tim Sinkronisasi Upayakan Guru Madrasah Dapat Tunjangan Kinerja Daerah
"Yang tepuk tangan setuju mesti, ya. Ini harus diubah. Saya sampaikan sejak awal bahwa kami berkomitmen agar semua pendidik di Jakarta, mereka mendidik anak kita semua, mendidik pembayar pajak yang sama, maka mereka harus mendapatkan kehidupan yang lebih baik," ujar Anies.
Tepuk tangan untuk Anies semakin kencang. Para guru dan kepala madrasah itu bersorak, "Betul! Betul!"
Baca juga: Pak Sandiaga, Bagaimana dengan Guru-guru Madrasah?