Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Menyeberang dengan Perahu Eretan di Muara Karang...

Kompas.com - 15/03/2018, 17:32 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perahu eretan pengangkut sepeda motor yang menyeberangi Kali Cagak, Jakarta Utara, menjadi moda transportasi alternatif favorit para pengendara motor yang melintas di sana.

Setiap harinya, perahu tersebut dapat mengangkut puluhan hingga ratusan sepeda motor. Angkanya pun meningkat ketika kemacetan parah terjadi di Jakarta.

Kamis (15/3/2018), Kompas.com berkesempatan menjajal perahu yang telah beroperasi selama puluhan tahun tersebut.

Untuk menuju lokasi eretan, Kompas.com mesti melalui sebuah gang kecil yang berada di Jalan Pluit Karang Barat.

Tak disangka, lokasi bersandarnya eretan berada di kolong Jalan Tol Pelabuhan. Panas terik matahari pun menghilang seketika ketika memasuki kolong tol.

Beberapa pengendara motor terlihat menunggu kehadiran eretan yang tengah menyeberangi kali.

Tak butuh waktu lama untuk menunggu kedatangan perahu eretan. Safei, 'nakhoda' eretan itu mengatakan, perjalanan bolak-balik membutuhkan waktu paling lama sepuluh menit.

Baca juga : Pengendara Sepeda Motor Pilih Naik Eretan demi Hindari Macet

Setelah eretan bersandar, para pengendara motor pun mengantre secara tertib untuk memasuki eretan.

Mereka ditarik ongkos sebesar Rp 2.000 dan Rp 3.000 untuk yang berboncengan. Sementara itu, tarif bagi pejalan kaki dipatok Rp 1.000.

Ukuran perahu itu terbilang cukup besar. Safei mengatakan, perahu berukuran 2x10 meter itu bisa menampung hingga 12 sepeda motor.

Dalam hitungan menit, perahu eretan itu mulai melaju. Tak ada mesin, dayung, atau layar yang menggerakan perahu tersebut.

Perahu bergerak lewat tenaga awak-awaknya yang memanfaatkan tambang sepanjang puluhan meter yang membentang di atas sungai.

Dalam perjalanan, Safei mengisahkan pengalamannya menjadi 'nakhoda' eretan. Ia menyampaikan, demi keamanan, eretan tidak dioperasikan ketika hujan turun atau saat ketinggian air meningkat.

Ia juga menceritakan beberapa musibah yang pernah dialami penumpangnya. "Kalau kepeleset terus nyebur ya pasti ada aja, yang hanyut sampai pinggir kali juga ada. Alhamdulillah-nya semua selamat," kata Safei.

Pemandangan selama perjalanan agak terganggu banyaknya sampah yang mengapung di permukaan kali. Sinar matahari yang terik juga membuat keringat menetes.

Setelah lima menit perjalanan, eretan pun merapat di sisi seberang kali. Para pengendara motor kemudian turun secara teratur sebelum digantikan pengendara motor lain yang ingin memasuki eretan.

Eretan tersebut beroperasi sejak pukul 04.00 WIB hingga 22.00 WIB. Eretan ini pun tak mengenal hari libur alias beroperasi tujuh hari dalam seminggu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com