Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Mangrove: Lautan Sampah di Muara Angke akibat Fenomena Angin Barat

Kompas.com - 17/03/2018, 10:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komunitas Mangrove Muara Angke Risnandar mengatakan, sampah yang memenuhi bibir pantai di kawasan hutan bakau Muara Angke, Jakarta Utara, disebabkan fenomena baratan atau angin barat.

Risnandar mengatakan, fenomena tersebut terjadi sejak Desember 2017. Sementara itu, sampah mulai menumpuk pada awal Februari 2018.

"Dari Desember sampai Februari terjadi yang namanya baratan. Kalau nelayan bilang itu angin besar, ombak besar yang merapat ke Jakarta. Baratan itu menggulung sampah-sampah yang ada di pesisir ini," kata Risnandar saat ditemui di lokasi, Sabtu (17/3/2018).

Baca juga : Sandiaga Ingin Ibu-ibu Tangani Sampah di Teluk Jakarta

Ia mengatakan, sampah banyak mengambang di perairan Muara Angke itu karena aliran sejumlah sungai di Jakarta bermuara di sana. Sampah-sampah itu juga disebut berasal dari aliran sungai di kawasan Tangerang.

Risnandar juga mengatakan, fenomena "baratan" terjadi setiap tahun. Namun, "baratan" tahun ini disebutnya lebih besar sehingga sampah yang terbawa pun menjadi lebih banyak.

Menurut dia, lokasi "lautan sampah" itu bukan tempat pembuangan sampah warga sekitar.

"Sampah ini terjadi spontan bukan seperti yang dipikirkan orang ini ditumpuk berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Jadi spontan dalam kurun beberapa hari saja sampah sudah numpuk," katanya.

Baca juga : Melihat Lautan Sampah di Muara Angke

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sampah-sampah yang terdapat di kawasan tersebut didominasi sampah plastik seperti botol air kemasan, bungkus deterjen, hingga kemasan makanan ringan. Beberapa sampah berbentuk kayu juga terlihat di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com