Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi Banyak Pengeluaran, Pergi ke Italia bagi Pemenang Sayembara Sepatu Ditunda

Kompas.com - 24/03/2018, 16:15 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, ada tiga pemenang sayembara Sepatu Bang Sandi. Namun hadiah untuk mereka, berupa jalan-jalan ke Italia, belum bisa diberikan bulan ini.

Berdasarkan janji Sandiaga sebelumnya, pemenang sayembara Sepatu Bang Sandi akan diberi hadiah pergi ke Italia.

"Sudah ada (pemenangnya), mereka menunggu hadiahnya dari saya. Saya bilang tunggu dulu saya banyak pengeluaran bulan depan karena kan janjinya mau dibawa ke Italia," kata Sandiaga di Masjid At Taqwa, Jalan Sriwijaya, Sabtu (24/3/2018).

Sandiaga mengatakan, dia sudah melihat desain sepatu para pemenang. Dia menyukai sepatu yang mereka rancang. Namun, Sandi belum mencoba sepatu itu.

Para pemenang akan membawa sepatunya sekitar pekan depan. Hadiah jalan-jalan ke Italia, kemungkinan bulan Mei.

"Tiga yang sudah terseleksi dan mau dilaporkan ke saya minggu depan. Tapi saya bilangnya untuk hadiah harapannya mungkin bulan Mei kali ya," kata Sandiaga.

Baca juga : Sayembara Sepatu Bang Sandi Sudah Diikuti 234 Peserta

Sandiaga membuat sayembara untuk mencari sepatu idamannya mulai 3 November 2017. Sayembara itu diikuti pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Sandi telah menyebutkan kriteria sepatu yang dia inginkan.

"Tahan panas, tahan hujan, bisa masuk lumpur, gorong-gorong," kata Sandi pada 3 November 2017.

Dia suka sepatu yang tidak menggunakan tali. Sandi juga ingin sepatunya tahan dipakai untuk blusukan. Sepatu itu juga harus cocok dipakai untuk urusan formal dan pantas dikenakan pada acara resmi malam hari.

Hal yang paling penting, desain sepatunya harus sesuai dengan Pergub Nomor 183 Tahun 2017 tentang Pakaian Dinas. Dalam pergub itu, jenis sepatu yang digunakan harus sepatu pantofel berwarna hitam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com