Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudin KPKP Jakut Tak Bisa Tangani Greenhouse Tak Terurus di Marunda

Kompas.com - 28/03/2018, 12:09 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sub Bagian Tata Usaha Suku Dinas (Sudin) Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Utara (Jakut) Unang Rustanto menjelaskan, pengelolaan greenhouse di Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara, tidak berada di bawah instansinya.

Karena itu, Sudin KPKP Jakarta Utara tidak bisa mengambil tindakan terkait kondisi greenhouse atau rumah kaca di Rusun Marunda yang kondisinya tidak terurus.

"Aset (greenhouse) itu kan CSR itu, tidak diserahkan ke kami, tidak diserahkan ke Sudin ataupun Dinas. Akibatnya, kami tidak bisa melakukan perbaikan," kata Unang via telepon, Rabu (28/3/2018).

Namun, Unang tak menutup kemungkinan pihaknya turun tangan memperbaiki greenhouse tersebut.

Baca juga : Lesunya Pertanian di Rusun Marunda dan Greenhouse yang Tak Terurus

"Kalau ada berita acara dari CSR ke kami maka kami bisa menganggarkan karena tertulis di KIB (Kartu Inventaris Barang)," katanya.

Menurut Unang, pengelolaan greenhouse sudah diserahkan ke penghuni Rusun Marunda melalui Kelompok Tani Rusun Marunda.  Namun, status kepengurusan Kelompok Tani yang tidak jelas membuat pengelolaan greenhouse tidak terarah.

Menurut dia, kelompok tani mestinya ikut berperan dalam perbaikan greenhouse. Penghasilan belasan juta rupiah yang pernah diperoleh mestinya dapat digunakan untuk perbaikan.

"Logikanya, kalau 15 juta harus ada untuk bibit bahkan perbaikan sarana itu tanggungjawab dia," kata Unang.

Ia mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan pembinaan untuk warga Rusun dengan cara memberikan benih caisim, kangkung, dan bayam untuk ditanam di sana.

Senin lalu, Kompas.com mengunjungi Rusun Marunda untuk melihat greenhouse yang berada di halaman Blok A rusun tersebut. Kondisi greenhouse itu seolah hidup segan mati tak mau.

Rumah hidroponik di Rusun Marunda ketika masih berfungsi dengan baikKOMPAS.COM/DIAN FATH Rumah hidroponik di Rusun Marunda ketika masih berfungsi dengan baik

Jaring-jaring tipis yang meyelimuti greenhouse tampak sobek di beberapa bagian. Rerumputan liar pun tumbuh hingga setinggi pinggang orang dewasa di dalam greenhouse.

Deretan pipa paralon tempat tumbuhnya tanaman hidroponik terlihat kosong. Sejumlah peralatan pertanian juga tampak bertumpuk di salah satu sudut ruangan seakan telah ditinggalkan pemiliknya.

Greenhouse tersebut diresmikan Joko Widodo ketika ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2014. Dana pembangunan greenhouse sebesar Rp 450 juta disebut berasal dari kantung pribadi Jokowi.

Baca juga : Biaya Rumah Hidroponik Rusun Marunda dari Kantong Pribadi Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com