JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Rumah Susun Cipinang Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta Septalina Purba mengatakan, tunggakan di rusun Cipinan Besar Selatan pada akhir Maret 2018 turun drastis dibandingkan 2017.
"Tahun lalu, tepatnya di September-Oktober 2017 itu sampai Rp 1,550 milyar. Saat ini... turun sekali jumlahnya dibanding yang lalu," kata Septalina kepada Kompas.com, Rabu (4/4/2018).
Septalina mengatakan, tahun ini jumlah tunggakan warga yang masuk kategori terprogram atau warga relokasi hanya Rp 325,6 juta. Dari jumlah itu yang sudah dibayarkan mencapai Rp 96,7 juta.
"Tinggal dikurangi saja dari jumlah tunggakan ke yang sudah bayar, hasilnya jauh dibanding September 2017," kata dia.
Baca juga : Problematika Tunggakan Sewa Rusun dan Kekhawatiran Pengurus Menindak
Menurut dia, penurunan tunggakan terjadi karena ada upaya konsistens untuk menegur warga yang menunggak. Hal tersebut dilakukannya secara terus menurus ke warga, mulai dari teguran, peringatan, sampai akhirnya mengelurkan surat perjanjian.
"Kalau untuk warga yang relokasi kami tidak bisa usir. Setelah teguran dan peringatan, kami adakan perjanjian hitam di atas putih agar mereka membayar secara dicicil," kata dia.
Tunggakan warga umum atau warga di luar relokasi sebesar Rp 171,7 juta dengan jumlah yang sudah dibayar Rp 76,7 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.