Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Ratna Sarumpaet Dipulangkan, Anies Bilang, "Itu Warisan Takut kepada Atasan"

Kompas.com - 05/04/2018, 12:12 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, mobil aktivis Ratna Sarumpaet dibebaskan atas inisiatif petugas Dinas Perhubungan.

Menurut Anies, itu menunjukkan petugas Dishub lebih takut kepada atasan daripada prosedur.

"Jangan menumbuhkan kebiasaan takut kepada atasan karena ini warisan takut kepada atasan. Kalau menjadi pegawai pemerintah, bekerjanya harus takut pada prosedur," ujar Anies di kantor Wali Kota Jakarta Timur, Kamis (5/4/2018).

Baca juga: Kata Anies, Stafnya Tak Instruksikan Dishub Pulangkan Mobil Ratna Sarumpaet

Anies tidak mau pegawai Pemprov DKI tidak bekerja sesuai prosedur karena takut dimarahi atasan.

Seperti kasus penderekan mobil Ratna Sarumpaet, kata Anies, prosedur untuk warga yang kenal dengan gubernur dan yang tidak kenal tetap sama.

"Apakah teman Pak Gubernur atau bukan teman Pak Gubernur, prosedurnya sama. Jangan pernah takut sama gubernur, takutlah sama prosedur," katanya. 

Baca juga: Saat Anies dan Kadishub DKI Bantah Pengakuan Ratna Sarumpaet...

Aktivis Ratna Sarumpaet marah saat mobilnya diderek petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Selasa (3/4/2018).Bidik layar Instagram @lambe_turah Aktivis Ratna Sarumpaet marah saat mobilnya diderek petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Anies ingin menumbuhkan kebiasaan bekerja sesuai prosedur di Pemprov DKI.

Kata dia, benar atau tidaknya penindakan yang dilakukan Pemprov DKI tergantung pada prosedur yang berlaku, bukan keinginan gubernur.

"Itu yang saya katakan, ini warisan masalah, nih, kebiasaan membahagiakan gubernur. Bukan, jangan kebiasaan membahagiakan gubernur, kebiasaannya adalah menegakkan aturan," ujarnya. 

Baca juga: Sandi Ingin Didereknya Mobil Ratna Sarumpet Jadi Momentum Sosialisasi Perda

Anies sendiri sudah mengecek kepada stafnya terkait mobil Ratna Sarumpaet yang diderek Dinas Perhubungan.

Kata Anies, stafnya memang menerima telepon dari Ratna, tetapi tidak memberi instruksi apa-apa.

Kata Anies, tiba-tiba justru staf-staf di Dinas Perhubungan yang berinisiatif mengembalikan mobil Ratna.

"Karena ditelepon (Ratna), ditanya (oleh staf) ada apa. Dari situ justru ada inisiatif tindakan dari staf-staf di dinas," ujar Anies.

Kompas TV Ratna membantah meminta Anies membantunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com