JAKARTA, KOMPAS.com - Wakapolri Komjen Pol Syafruddin meyakini peredaran minuman keras (miras) oplosan yang menimbulkan banyak korban terjadi di seluruh Indonesia.
Namun, polisi baru mengungkap kasus tersebut di wilayah hukum Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan.
"Kami yakin di seluruh Indonesia ini terjadi. Mungkin pengungkapannya belum terlalu progresif seperti yang dilakukan Polda Metro, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan," ujar Syafruddin saat konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (11/4/2018).
Baca juga: Begini Cerita Korban Miras Oplosan di Cicalengka Bandung
Pengungkapan kasus yang dilakukan di 3 wilayah itu, lanjutnya, juga belum tuntas dan bisa jadi baru di permukaan.
Oleh karena itu, Syafruddin memerintahkan semua jajarannya segera menuntaskan kasus tersebut.
Dia mengaku telah mengadakan video conference dengan seluruh jajaran polda dan polres se-Indonesia untuk menyampaikan perintahnya pada pagi tadi.
Baca juga: Korban Meninggal Akibat Miras Oplosan di Jabar Jadi 52 orang
"Ungkap sampai ke akar-akarnya, ini korbannya banyak sekali yang meninggal dunia. Di Jakarta ada 31 orang, di Jawa Barat itu 51 orang. Saya yakin di tempat lain banyak (warga tewas karena miras oplosan), karena ini sebuah fenomena yang gila," katanya.
Selain itu, Syafruddin menyebut, Polri juga menargetkan Indonesia zero miras oplosan. Dia menyampaikan, peredaran miras oplosan di Indonesia harus segera dihanguskan.
"Seluruh indonesia harus zero, kalau istilah saya, diratakan dengan tanah, tidak ada lagi yang muncul ini," ucap Syafruddin.