Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pelaku Pemalsuan STNK di Kemayoran Ditangkap Polisi

Kompas.com - 28/04/2018, 08:10 WIB
Rima Wahyuningrum,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap dua pelaku pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), yaitu A (22) dan M (27) di Jalan Gempol Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat (27/4/2018) dini hari.

"Kami melakukan penyidikan bahwa terdapat penipuan, yaitu pembuatan STNK palsu. Keduanya mengakui perbuatannya dan kami dapat menyita alat bukti," kata Kapolsek Kemayoran Kompol Saiful Anwar di kantornya, Jumat.

Kasus ini terungkap berdasarkan laporan warga yang mengatakan adanya pembuatan STNK palsu untuk sepeda motor dan mobil di kawasan tersebut. Informasi tersebut tersebar dari mulut ke mulut.

Saiful mengatakan, kedua pelaku telah beraksi selama setahun. Setidaknya mereka telah mengeluarkan sekitar 20 STNK palsu.

(Baca juga: Pembuat SIM Palsu Patok Harga Rp 2 Juta Per Lembar SIM)

Mereka membuka layanan pembuatan melalui layanan SMS di mana pelanggan diminta mengirimkan data kendaraan bermotornya, seperti nomor mesin dan tahun pembuatan kendaraan.

"Setelah melakukan transaksi, data-data pemesan mereka hapus untuk menghilangkan bukti," kata Saiful.

Ia menambahkan, berdasarkan pengakuan, pelaku belajar bisnis STNK palsu ini dari kawannya yang sukses meraup keuntungan. Sementara, untuk bentuk STNK dipelajari dari miliknya sendiri.

Dalam sekali pembuatan pemesan dikenakan biaya Rp 500.000 hingga Rp 700.000 dengan proses kerja tujuh hingga sepuluh hari.

Meski demikian, polisi memastikan STNK palsu itu mudah dikenali.

"Terlihat dari kertasnya, perbedaannya mana yang palsu dan yang asli. Kalau untuk tulisan dan tata letaknya sama semua. Kalau asli kan halus, kalau yang (palsu) ini kasar," kata Saiful.

Dari kejadian ini, polisi mendapat barang bukti berupa printer, laptop, kertas pembuatan STNK palsu dan buku rekening. Sementara kedua pelaku masih diamankan di Mapolsek Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kompas TV Polresta Bogor menangkap pelaku pengedar uang palsu ketika berada di sebuah rumah kontrakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com