Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Panitia "Untukmu Indonesia" Juga "Gentleman" Dong, Ksatria Meminta Maaf

Kompas.com - 03/05/2018, 15:34 WIB
Jessi Carina,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta panitia acara 'Untukmu Indonesia' meminta maaf kepada keluarga korban yang tewas setelah acara di Monas.

"Termasuk untuk Ibu Kokom, yang kita harapkan panitia juga gentleman dong, ksatria meminta maaf. Kami saja yang tidak salah minta maaf," ujar Sandiaga, di Pasar Pelita, Jalan Papanggo II, Jakarta Utara, Kamis (3/5/2018).

Ibu yang disebut Sandiaga adalah orang tua bocah yang tewas setelah mengantre sembako di Monas. Sandiaga mengatakan, Pemprov DKI sudah semaksimal mungkin membantu keluarga korban. Sebab bagaimanapun, kejadian ini ada di Jakarta.

Baca juga : Sandiaga Sebut Dua Anak Tewas akibat Bagi-bagi Sembako di Monas

"Apa yang terjadi di DKI, kita tidak bisa cuci tangan. Ini adalah kejadian yang ada di wilayah DKI dan kami harus hadir di sana, enggak bisa bilang itu bukan tanggung jawab kita," ujar Sandiaga.

Sandiaga juga berkomentar tentang panitia Untukmu Indonesia. Dia mengatakan, Dave Santosa, sebagai ketua panitia sebenarnya memiliki rekam jejak yang bagus.

Sandiaga sudah bertemu Dave setelah kejadian ini dengan bantuan Ketua Perindo DKI Sahrianta Tarigan. Dia berharap, Dave bisa membantu keluarga korban juga.

Baca juga : Polisi Buka Peluang Periksa Sandiaga soal Kematian Dua Bocah di Monas

"Dave ini tokoh, karena ternyata rekam jejaknya cukup bagus di perhelatan-perhelatan sebelumnya sebagai relawan. Saya imbau juga, mudah-mudahan bisa berikan empatinya kepada keluarga korban," ujar Sandiaga.

Sebelumnya, Kuasa hukum Komariah yaitu M Fayyad mengatakan, panitia Forum Untukmu Indonesia belum pernah menemui kliennya sejak anak bungsu Komariah, MR (11), tewas saat mengantre sembako dalam kegiatan yang diadakan forum itu di Monas, Sabtu (28/4/2018) pekan lalu.

Baca juga : Ini 5 Pelanggaran Acara Bagi-bagi Sembako di Monas

Menurut Fayyad, ketua panitia forum itu, Dave Santosa, juga belum pernah menghubungi Komariah untuk mencari tahu keadaan Komariah, maupun memberikan ucapan belasungkawa atas kematian MR.

"Belum pernah (menemui) baik kepada klien maupun kepada saya selaku kuasa hukum. Enggak ada yang datang menghubungi," ujar Fayyad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com