Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Bom di Surabaya Jangan Dijadikan Komoditas Politik

Kompas.com - 14/05/2018, 15:24 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo meminta pemimpin partai politik di Tanah Air tidak memanfaatkan peristiwa pengeboman di Surabaya, Jawa Timur, sebagai komoditas politik.

Suharyo menilai, tidak pantas insiden yang menelan banyak korban jiwa itu dijadikan alat politik pihak tertentu untuk mendapatkan kekuasaan.

"Dalam rangka tahun politik pasti suhu akan meningkat. Kami semua minta kepada para pemimpin politik, tokoh politik, tokoh kemasyarakatan, tokoh agama yang ingin berkompetesi mencari kekuasaan, jabatan, mohon jangan pernah menggunakan sentimen agama untuk mencapai tujuan entah itu jabatan entah itu kekuasaan entah itu apapun," ujar Suharyo di Kompleks Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Senin (14/5/2018).

Baca juga: Uskup Agung Jakarta: Kasus Bom di Surabaya Bukan Masalah Agama

Pernyataan yang disampikan Suharyo juga tertuang dalam pernyataan sikap bersama tokoh lintas agama tentang teror di Surabaya. Pernyataan sikap itu ditandatangani oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, Konfrensi Wali Gereja Indonesia, Perwakilan Umat Buddha Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia, Muslimat Nahdlatul Ulama, dan Lembaga Persahabatan Ormas Islam.

Dalam pernyataan itu juga, para pemimpin agama mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak berspekulasi serta terprovokasi isu yang menyebutkan bahwa pengeboman di Surabaya berasal dari latar belakang agama tertentu.

Dalam pernyataannya juga, tokoh lintas agama berharap agar masyarakat memercayakan penanganan tindakan terorisme di Surabaya kepada institusi kepolisian yang memiliki kewenangan penuh untuk mengungkap kasus tersebut.

Baca juga: 25 Nyawa Melayang Akibat Teror Bom Di Surabaya-Sidoarjo

"Mendesak dan sekaligus mendukung sepenuhnya upaya dan langkah-langkah pemerintah dan aparat keamanan untuk mengusut secara tuntas motif, pola, dan gerakan yang memicu terjadinya perisitiwa itu. Gerakan terorisme itu sudah semakin merajalela, maka diperlukan penanganan khusus dan eksra intensif," ujar Suharyo.

Ledakan yang terjadi di tiga gereja di Surabaya Minggu kemarin menewaskan belasan jemaat yang sedang ingin beribadat. Pelaku pengeboman diketahui berasal dari satu keluarga.

Ledakan juga terjadi di Polrestabes Surabaya pada Senin pagi tadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com