Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutupan Persimpangan Mampang Akan Diuji Coba Lagi

Kompas.com - 22/05/2018, 13:19 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan, uji coba penutupan tiga persimpangan di Jalan Mampang Prapatan akan kembali dilakukan.

Kali ini, kata dia, Pemprov DKI akan lebih baik dalam sosialisasi.

"Akan dicoba (lagi) tapi harus dengan sosialisasi yang cukup sehingga masyarakat mengerti bahwa ini alternatifnya mereka berputar di mana, kalau tidak mereka arahnya ke mana," kata Sandiaga di Jakarta Selatan, Selasa (22/5/2018).

Sandiaga mengakui, pembukaan paksa simpang yang ditutup oleh warga sekitar beberapa hari lalu dikarenakan sosialisasi Pemprov DKI yang belum berjalan dengan baik.

Baca juga: Sandiaga Akui Kasus Kebakaran Penyebab Tiga Simpang di Mampang Dibuka

Pemprov DKI menutup tiga persimpangan di Mampang tersebut karena menjadi sumber kemacetan.

Penutupan menjadi solusi yang dipilih setelah ada kajian traffic management berbasis komputer.

"Itu butuh sosialisasi yang panjang kepada masyarakat apa lagi langsung ditutup tiga-tiganya. Kita lagi coba lihat dengan traffic management software kita, yang sekarang lagi dikaji oleh Jakarta Smart City apakah kita bisa tutup satu atau dua dulu dengan sosialisasi yang lebih panjang," ujar Sandiaga.

Sebelum tiga persimpangan itu ditutup kembali, Sandiaga berjanji akan berkonsultasi dengan pihak kepolisian dan warga setempat. Ia tak mau upaya Pemprov mengentaskan kemacetan ditolak warga.

Dibongkar warga

Pada Sabtu (19/5/2018), warga membongkar paksa pembatas yang menutup dua simpang di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu (19/5/2018).

Dua simpang tersebut yaitu Simpang Duren Tiga dan Simpang Duren Bangka. Ada tiga simpangan yang ditutup, tetapi hanya dua yang dibongkar warga.

Mereka keberatan atas penutupan simpang tersebut yang dinilai menghambat akses. 

Sejumlah petugas kepolisian berusaha merapikan pembatas jalan di Simpang Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan yang dibongkar paksa puluha warga, Sabtu (19/5/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Sejumlah petugas kepolisian berusaha merapikan pembatas jalan di Simpang Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan yang dibongkar paksa puluha warga, Sabtu (19/5/2018).
Penutupan sejumlah simpang di kawasan Mampang Prapatan dilakukan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dengan maksud memperlancar arus lalu lintas pasca-beroperasinya lintas bawah atau underpass Mampang-Kuningan.

Pembongkaran pembatas di Simpang Duren Tiga dilakukan warga Sabtu sekitar pukul 09.30 WIB.

Baca juga: Sandiaga: Penutupan 3 Simpang Jalan di Mampang Kurang Sosialisasi

Warga dibantu pengguna jalan membongkar semua pembatas yang terbuat dari beton tersebut.

Dari keterangan pihak RT setempat, warga berencana membongkar pembatas jalan pada Sabtu sore.

Namun, warga memutuskan membongkar lebih cepat pembatas jalan karena ada mobil pemadam kebakaran yang terhambat saat hendak memadamkan kebakaran di daerah Kelurahan Duren Tiga.

Akhirnya, uji coba penutupan tiga simpangan itu dibatalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com