Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Akui Kasus Kebakaran Penyebab Tiga Simpang di Mampang Dibuka

Kompas.com - 21/05/2018, 11:58 WIB
Jessi Carina,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui salah satu penyebab tiga simpang di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dibuka kembali yakni karena kebakaran rumah makan padang yang tidak jauh dari simpang itu. 

Penutupan simpang itu sebelumnya disebut membuat mobil pemadam mesti memutar jalur untuk menuju ke lokasi kebakaran.

"Salah satunya (karena kebakaran) itu, dan ini kami sangat berduka cita, ikut belasungkawa karena terjadinya tragedi tersebut," ujar Sandiaga, di Lapangan IRTI Monas, Senin (21/5/2018).

Baca juga: Protes Warga Berujung Penghentian Uji Coba Penutupan Tiga Simpang di Mampang Prapatan

Sandiaga mengatakan, hal itu merupakan bahan evaluasi bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dia mengakui belum ada sosialisasi yang baik atas kebijakan penutupan tiga simpang di Mampang Prapatan tersebut.

Oleh karena itu, uji coba penutupan simpang Mampang Prapatan dihentikan sementara. "Kita ingin memberikan kinerja dan keselamatan lalu lintas yang lebih baik dan tentunya butuh dukungan masyarakat," ujar Sandiaga.

Sandiaga mengatakan, awalnya tiga persimpangan di Mampang Prapatan ditutup untuk mengurangi kepadatan di persimpangan. Namun, pembatasnya malah dirusak oleh warga.

Baca juga: Sandiaga: Penutupan 3 Simpang Jalan di Mampang Kurang Sosialisasi

Ke depannya, Pemprov DKI akan menyusun metode-metode alternatif untuk menutup persimpangan di Mampang Prapatan.

"Apakah tidak langsung ditutup tiga-tiganya persimpangan itu tapi dicicil penutupannya, sehingga akan terbentuk pola lalu lintas yang baru," kata Sandiaga.

Sebelumnya, Ketua RT 002 Toni mengatakan, api yang melalap rumah makan padang itu bisa saja tidak merembet membakar sejumlah rumah lain, jika Simpang Duri Tiga yang menjadi akses utama mobil pemadam kebakaran masuk tidak ditutup.

Baca juga: Sandiaga Perintahkan Uji Coba Penutupan Tiga Simpang di Mampang Prapatan Dihentikan

Petugas terpaksa memutar ke Simpang Duren Bangka yang berada 400 meter dari Simpang Duren Tiga. Padahal, dari markas pemadam kebakaran menuju lokasi kebakaran hanya tempuh dengan waktu 10 menit, jika masuk dari Simpang Duren Tiga.

Kompas TV Setelah mendapatkan protes dari warga beton pembatas jalan di Simpang Duren Tiga akhirnya dibuka petugas Dinas Perhubungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com