Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Warga Berujung Penghentian Uji Coba Penutupan Tiga Simpang di Mampang Prapatan

Kompas.com - 20/05/2018, 14:43 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga membongkar paksa pembatas yang menutup dua simpang di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu (19/5/2018). Dua simpang tersebut yaitu Simpang Duren Tiga dan Simpang Duren Bangka.

Warga keberatan atas penutupan simpang tersebut yang dinilai menghambat akses jalan masyarakat. Penutupan sejumlah simpang di kawasan Mampang Prapatan dilakukan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dengan maksud untuk memperlancar arus lalu lintas pasca-beroperasinya lintas bawah atau underpass Mampang-Kuningan.

Pembongkaran pembatas di Simpang Duren Tiga dilakukan warga Sabtu sekitar pukul 09.30 WIB. Warga dibantu pengguna jalan, membongkar seluruh pembatas yang terbuat dari beton tersebut.

Dari keterangan pihak RT setempat, warga berencana membongkar pembatas jalan pada Sabtu sore. Namun, warga memutuskan membongkar lebih cepat pembatas jalan karena insiden terhambatnya mobil pemadam kebakaran yang hendak memadamkan kebakaran di daerah Kelurahan Duren Tiga.

Baca juga: Warga Bongkar Paksa Pembatas yang Tutup Simpang Duren Tiga

Saat itu, mobil pemadam dilaporkan mesti memutar untuk menuju lokasi kebakaran.

"Kalau enggak karena itu simpang ditutup, bisa jadi itu rumah enggak mungkin sebanyak itu terbakar. Petugasnya langsung hubungi saya kalau mereka enggak bisa masuk dan harus mutar," ujar Ketua RT 002 Toni, kepada Kompas.com.

Warga juga membongkar pambatas yang menutup Simpang Duren Bangka yang berjarak 400 meter dari Simpang Duren Tiga. Namun, di simpang tersebut, hanya sebagian pembatas yang dibongkar. Pembongkaran juga dilakukan karena kekesalan warga karena akses mereka ditutup.

Diputuskan dibuka

Kasatlantas Polres Jakarta Selatan AKBP Kristiyanto mendatangi Simpang Duren Tiga pasca pembongkaran oleh warga. Setelah berkoordinasi dengan Dishub DKI, diputuskan untuk membuka kembali Simpang Duren Tiga.

 
 
Kristiyanto mengakui, keputusan itu untuk menanggapi reaksi warga yang melakukan pembongkaran pembatas tersebut. Sabtu pukul 16.00 WIB dua mobil Dishub DKI didatangkan untuk mengangkat satu persatu pembatas tersebut.
 
 
 
Pukul 17.00 WIB persimpangan bisa dilintasi seperti semula. Kristiyanto mengatakan, pihaknya belum memutuskan apakah juga akan membuka pembatas di Simpang Duren Tiga dan Simpang Mampang Prampatan yang juga ditutup.
 
Dinas Perhubungan DKI (Dishub) Jakarta memutuskan untuk membuka pembatas jalan yang menutup Simpang Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (19/5/2018). KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Dinas Perhubungan DKI (Dishub) Jakarta memutuskan untuk membuka pembatas jalan yang menutup Simpang Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (19/5/2018).

Kurang sosialisasi

Kristiyanto mengatakan, reaksi warga yang membongkar pembatas tersebut terjadi karena kurangnya sosialisasi oleh pihak terkait atas penutupan jalan tersebut. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

"(Itu) belum tersosialisasi dengan baik, akhirnya menimbulkan satu miskomunikasi dengan masyarakat sekitarnya," ujar Sandiaga di Sunter, Jakarta Utara, Minggu (20/5/2018).

Sandiaga juga menduga, kurangnya sosialisasi menyebabkan lambatnya penanganan kebakaran di permukiman warga di RT 002 RW 005 Kelurahan Duren Tiga pada Sabtu (19/5/2018).

 
Baca juga: Polisi Rapikan Pembatas Jalan Simpang Duren Tiga yang Dibongkar Warga

"Saya turut prihatin dan berduka cita bahwa ada kebakaran di daerah sana yang mungkin salah satu penyebabnya penanganan yang terlambat itu karena lalu lintas yang tidak tersosialisasi dengan baik," kata dia.

Uji coba penutupan dihentikan

Atas insiden pembongkaran paksa pembatas jalan ini, Sandiaga langsung memerintahkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk menghentikan uji coba penutupan simpang tersebut agar bisa dilalui kembali.

 
Baca juga: Sandiaga: Uji Coba Penutupan Tiga Simpang di Mampang Prapatan Kurang Sosialisasi

Sandiaga menyebut, Pemprov DKI akan mengkaji cara lain untuk memperlancar arus lalu lintas di Jalan Mampang Prapatan Raya pasca-beroperasinya underpass Mampang-Kuningan.

"Kemarin langsung saya perintahkan Kepala Dinas Perhubungan untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian yang memang menjadi mitra kami, bersama dengan masyarakat juga, untuk langsung menghentikan uji cobanya," ujar Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com