Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Bus Lebaran di Kampung Rambutan Mulai Lakukan Cek Kesehatan

Kompas.com - 07/06/2018, 19:15 WIB
Stanly Ravel,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Posko pengecekan kesehatan sopir bus angkutan lebaran mulai beroperasi di terminal Kampung Rambutan, Kamis (7/6/2018).

Posko tersebut terbagi dua, satu untuk pengecekan kesehatan dan satu lagi posko tes narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN).

Untuk tes kesehatan, sopir wajib melakukan rangkaian pengecekan alkohol, tekanan darah, gula darah, tinggi badan, dan urine yang digelar Puskesmas Kecamatan Ciracas. Sementara untuk tes narkoba, ada tujuh yang menjadi parameternya.

"Ada tujuh parameter yang diuji, ada ampethamine (AMP), morphine (MOP), marijuana (THC), methampethamine (METH), cocaine (COC), benzodiazephine (BZO), ketamine (KET)," kata petugas BNN Fitria (30) di pos pegecekan kesehatan pengemudi Terminal Kampung Rambutan, Kamis.

Baca juga: Mulai H-8, Sopir Bus di Terminal Kampung Rambutan Jalani Tes Narkoba dan Kesehatan

Ada tiga orang dokter dan perawat yang bertugas melayani tes kesehatan. Mereka akan memberikan rekomendasi surat layak jalan bila lulus uji kesehatan.

"Dalam tes kesehatan ini ada tiga kategori rekomendasi, yakni layak, layak dengan catatan, dan tidak layak," kata Euis, penanggung jawab pos kesehatan Puskesmas Ciracas.

Bila lulus, surat rekomendasi akan dikeluarkan untuk menentukan seorang sopir boleh jalan membawa penumpangnya atau tidak.

Menurut Euis, sopir dengan kategori layak dengan catatan, sebagian besar karena mengalami masalah pada tekanan darah dan gula darahnya.

"Tekanan darah standar kami tidak boleh lebih dari 160/100, sementara untuk gula darah batas bawahnya 60 dan atasnya 300," katanya.

Sopir dengan kategori layak jalan dengan catatan, wajib melakukan pemeriksaan ulang oleh seorang dokter khusus.

"Mereka yang layak dengan catatan diperiksa lebih lagi oleh dokter, kemudian mereka akan kami berikan obat, setelah itu boleh jalan kembali," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com