Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Bus yang Tabrak Truk di Tol Pasar Rebo Terancam 3 Tahun Penjara

Kompas.com - 20/06/2018, 21:10 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasubdit Gakum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan pengemudi Bus Setia Negara yang menabrak sebuah truk di ruas Jalan Tol Pasar Rebo, Rabu (20/6/2018), belum menyerahkan diri.

Pihaknya mengingatkan pengemudi bus tersebut mengenai ketentuan Undang-undang nomor 22 tahun 2009 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

"Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa setiap orang yang terlibat kecelakaan berkewajiban menghentikan kendaraan, menolong korban, lapor ke kantor Kepolisian terdekat, dan memberikan keterangan kepada petugas," ujar Budiyanto, ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (20/6/2018).

Menurut dia, karena sopir bus tak melakukan apa yang telah diamanatkan undang-undang, maka ia terancam hukuman tiga tahun penjara.

Baca juga: Sopir Bus yang Tabrak Truk di Tol Pasar Rebo Melarikan Diri

"Dalam undang-undang tersebut disebutkan juga bahwa barang siapa dengan sengaja tidak melakukan hal tersebut (ketentuan setelah terjadi kecelakaan) maka ia dapat dipidana 3 tahun penjara dan atau denda paling banyak Rp 75 juta," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, pengemudi Bus Setia Negara melarikan diri setelah kecelakaan terjadi.

Budiyanto mengatakan, kejadian itu bermula saat Bus Setia Negara tersebut melaju dari arah selatan menuju arah utara di ruas jalan tol.

Sesampainya di kilometer 33, diduga karena kurang hati-hati dan kurang konsentrasi, pengemudi bus menabrak bodi belakang kiri truk hingga menyebabkan truk tersebut oleng dan terbalik.

Baca juga: Tabrakan Bus dan Truk di Tol Pasar Rebo, 2 Orang Terluka

Akibatnya, lanjut Budiyanto, dua kendaraan tersebut mengalami kerusakan cukup parah. Tak hanya itu, dua korban terluka akibat kecelakaan ini.

"Dua korban itu adalah penumpang bus yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah. Kedua korban telah dilarikan ke RS Pasar Rebo dan Harapan Bunda untuk menjalani perawatan," kata dia.

Kompas TV Sebuah truk milik Dinas Kebersihan DKI Jakarta nyaris terjun dari atas jalan tol setelah menabrak pembatas jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com