Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Bergelombang, Debu, hingga Gundukan Tanah di Fatmawati dan Panglima Polim

Kompas.com - 20/07/2018, 19:55 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah proyek infrastruktur tengah dikerjakan di sepanjang Jalan RS Fatmawati (dari perempatan Fatmawati) hingga Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan.

Salah satu pekerjaan itu yakni pembangunan infrastruktur moda transportasi mass rapid transit (MRT). Infrastruktur itu dibangun di antara ruas jalan yang mengarah ke Cilandak dan Blok M.

Selain itu, pekerjaan lainnya tengah dilangsungkan di pinggir jalan itu, baik di pinggir ruas jalan menuju Cilandak, maupun Blok M.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Jumat (20/7/2018), banyak galian di pinggir jalan sehingga sisi kedua jalan berlubang. Di beberapa titik, galian untuk saluran air itu sudah dipasangi dinding beton.

Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Jalan Fatmawati Tergenang

Tanah-tanah bekas galian itu digundukan di dekat lubang galian. Beberapa di antara gundukan itu dipasangi garis kuning dan hitam. Beberapa ekskavator terlihat di sejumlah titik di sepanjang ruas jalan itu.

Gundukan tanah tersebut menyebabkan kawasan itu tak terhindarkan dari debu. Banyak pengendara dan penumpang sepeda motor yang menutup mulut dan hidung mereka saat melintasi Jalan RS Fatmawati dan Panglima Polim.

Selain saluran air, ada penataan kabel-kabel utilitas di Jalan Panglima Polim. Boks utilitas itu dipasang di galian tengah-tengah ruas jalan, baik di tengah jalan yang mengarah ke Blok M, maupun yang mengarah ke Cilandak.

Pembangunan boks utilitas itu diberi penanda agar tak dilintasi pengendara.

Pembangunan saluran air di Jalan RS Fatmawati, Jumat (20/7/2018). Galian tampak sudah dipasangi dinding beton.KOMPAS.com/NURSITA SARI Pembangunan saluran air di Jalan RS Fatmawati, Jumat (20/7/2018). Galian tampak sudah dipasangi dinding beton.
Berbagai pekerjaan di Jalan RS Fatmawati dan Panglima Polim menyebabkan beberapa titik jalan menyempit.

Kondisi jalan juga jadi berlubang dan bergelombang. Ada lempengan besi yang "ditidurkan" di tengah ruas jalan untuk menutupi jalan yang berlubang.

"Rasa enggak enak lewat (melintasi jalan) sini. Ban motor bisa cepat botak, jalannya jelek. Banyak timbunan juga jadi sempit jalanan," kata seorang pengendara sepeda motor, Wirya.

Pengendara lainnya, Udin, menyebut berbagai pekerjaan di Jalan RS Fatmawati membuat arus lalu lintas makin macet di jam-jam sibuk.

Debu di sana juga membuat Udin terus memakai buff masker meskipun sedang berhenti. "Sudah macet, debunya banyak," ujar Udin.

Baca juga: Jalan RS Fatmawati Jelek, Berlubang, Debunya Banyak, Bikin Enggak Enak Pernapasan

Seorang juru parkir, Cipto, menyebut pembangunan saluran air di sana biasanya dikerjakan pada malam hari.

Dia mengaku pernah meminta petugas untuk mengangkut gundukan-gundukan tanah bekas galian.

"Ngerjainnya acak, berantakan. Saya pernah ngomong minta diangkut tanahnya, tetapi enggak diangkut-angkut," ucap dia.

Kondisi jalan bergelombang dan berlubang di Jalan RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (20/7/2018). Jalan yang berlubang tampak dipasangi lempengan besi.KOMPAS.com/NURSITA SARI Kondisi jalan bergelombang dan berlubang di Jalan RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (20/7/2018). Jalan yang berlubang tampak dipasangi lempengan besi.

Petugas Dinas Bina Marga DKI Jakarta yang tengah melakukan pengukuran saluran air menyebut pekerjaan itu merupakan proyek Bidang Kelengkapan Prasarana Jalan dan Jaringan Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

Kompas.com telah mencoba menghubungi pihak Dinas Bina Marga, tetapi belum direspons.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com