JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah proyek infrastruktur tengah dikerjakan di sepanjang Jalan RS Fatmawati (dari perempatan Fatmawati) hingga Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan.
Salah satu pekerjaan itu yakni pembangunan infrastruktur moda transportasi mass rapid transit (MRT). Infrastruktur itu dibangun di antara ruas jalan yang mengarah ke Cilandak dan Blok M.
Selain itu, pekerjaan lainnya tengah dilangsungkan di pinggir jalan itu, baik di pinggir ruas jalan menuju Cilandak, maupun Blok M.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Jumat (20/7/2018), banyak galian di pinggir jalan sehingga sisi kedua jalan berlubang. Di beberapa titik, galian untuk saluran air itu sudah dipasangi dinding beton.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Jalan Fatmawati Tergenang
Tanah-tanah bekas galian itu digundukan di dekat lubang galian. Beberapa di antara gundukan itu dipasangi garis kuning dan hitam. Beberapa ekskavator terlihat di sejumlah titik di sepanjang ruas jalan itu.
Gundukan tanah tersebut menyebabkan kawasan itu tak terhindarkan dari debu. Banyak pengendara dan penumpang sepeda motor yang menutup mulut dan hidung mereka saat melintasi Jalan RS Fatmawati dan Panglima Polim.
Selain saluran air, ada penataan kabel-kabel utilitas di Jalan Panglima Polim. Boks utilitas itu dipasang di galian tengah-tengah ruas jalan, baik di tengah jalan yang mengarah ke Blok M, maupun yang mengarah ke Cilandak.
Pembangunan boks utilitas itu diberi penanda agar tak dilintasi pengendara.
Kondisi jalan juga jadi berlubang dan bergelombang. Ada lempengan besi yang "ditidurkan" di tengah ruas jalan untuk menutupi jalan yang berlubang.
"Rasa enggak enak lewat (melintasi jalan) sini. Ban motor bisa cepat botak, jalannya jelek. Banyak timbunan juga jadi sempit jalanan," kata seorang pengendara sepeda motor, Wirya.
Pengendara lainnya, Udin, menyebut berbagai pekerjaan di Jalan RS Fatmawati membuat arus lalu lintas makin macet di jam-jam sibuk.
Debu di sana juga membuat Udin terus memakai buff masker meskipun sedang berhenti. "Sudah macet, debunya banyak," ujar Udin.
Baca juga: Jalan RS Fatmawati Jelek, Berlubang, Debunya Banyak, Bikin Enggak Enak Pernapasan
Seorang juru parkir, Cipto, menyebut pembangunan saluran air di sana biasanya dikerjakan pada malam hari.
Dia mengaku pernah meminta petugas untuk mengangkut gundukan-gundukan tanah bekas galian.
"Ngerjainnya acak, berantakan. Saya pernah ngomong minta diangkut tanahnya, tetapi enggak diangkut-angkut," ucap dia.
Kompas.com telah mencoba menghubungi pihak Dinas Bina Marga, tetapi belum direspons.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.