Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan dari Petugas, Calo di Stasiun Depok Mengaku Dapat 50 Tiket KRL dengan Cara Ini

Kompas.com - 23/07/2018, 13:26 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) mengamankan dua calo tiket KRL di Stasiun Depok, Senin (23/7/2018).

Salah satu calo tiket sebelumnya mengaku mendapatkan 50 tiket dari petugas di stasiun. Namun, belakangan ia mengaku sebenarnya tiket tersebut didapat dari hasil antre.

Saat diamankan, keduanya mengakui antre tiket terlebih dahulu dan membelinya Rp 3.000. 

“Saya antre beli tiket dahulu mba, saya beli lima buat orang yang enggak mau ngantre. Setelah itu saya jual lagi ke penumpang yang enggak mau antre,” ucap salah satu calo tersebut di Stasiun Depok.

Saat antre membeli tiket, calo yang sehari-hari menjual koran di stasiun itu mengaku membeli 5 tiket untuk penumpang lainnya yang kesulitan antre. Keduanya berulang kali antre sejak subuh.

Baca juga: PT KCI Amankan Dua Calo Tiket KRL di Stasiun Depok

Tidak hanya itu, ia juga mengumpulkan tiket dari penumpang KRL Commuter Line yang tidak jadi naik kereta.

“Ada juga pelanggan koran saya, penumpang KRL yang memberikan saya tiketnya karena ia tidak jadi menggunakan tiket Karcis KRL tersebut,” ucapnya.

Dengan cara itu, kedua calo tersebut berhasil mengumpulkan 50 tiket, kemudian menjualnya Rp 5.000.

VP Komunikasi Perusahaan PT KCI Eva Chairunisa memastikan tidak ada petugas yang meberikan tiket kepada calo.

Baca juga: Pakai Tiket Kertas Ini Kayak Zaman Dulu Pas Naik Kereta Sampai Atap

Eva menegaskan, petugas akan dipecat jika kedapatan bersekongkol dengan calo.

“Apabila ada petugas yang ketahuan menjualkan tiket, ia akan diputuskan hubungan kerja,” ucapnya.

PT KCI memberlakukan harga rata untuk seluruh tujuan stasiun yakni Rp 3.000. Namun ada saja calon penumpang yang memilih beli lewat calo ketimbang antre panjang agar lebih cepat dan tidak terkena antre.

Tiket kertas diberlakukan selama masa pembaruan dan pemeliharaan sistem e-Ticketing pagi tadi. Akibatnya, antrean panjang terjadi di loket.

Namun, sejak pukul 11.00 tiket elektronik sudah bisa kembali digunakan di Stasiun Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com