Salin Artikel

Bukan dari Petugas, Calo di Stasiun Depok Mengaku Dapat 50 Tiket KRL dengan Cara Ini

Salah satu calo tiket sebelumnya mengaku mendapatkan 50 tiket dari petugas di stasiun. Namun, belakangan ia mengaku sebenarnya tiket tersebut didapat dari hasil antre.

Saat diamankan, keduanya mengakui antre tiket terlebih dahulu dan membelinya Rp 3.000. 

“Saya antre beli tiket dahulu mba, saya beli lima buat orang yang enggak mau ngantre. Setelah itu saya jual lagi ke penumpang yang enggak mau antre,” ucap salah satu calo tersebut di Stasiun Depok.

Saat antre membeli tiket, calo yang sehari-hari menjual koran di stasiun itu mengaku membeli 5 tiket untuk penumpang lainnya yang kesulitan antre. Keduanya berulang kali antre sejak subuh.

Tidak hanya itu, ia juga mengumpulkan tiket dari penumpang KRL Commuter Line yang tidak jadi naik kereta.

“Ada juga pelanggan koran saya, penumpang KRL yang memberikan saya tiketnya karena ia tidak jadi menggunakan tiket Karcis KRL tersebut,” ucapnya.

Dengan cara itu, kedua calo tersebut berhasil mengumpulkan 50 tiket, kemudian menjualnya Rp 5.000.

VP Komunikasi Perusahaan PT KCI Eva Chairunisa memastikan tidak ada petugas yang meberikan tiket kepada calo.

Eva menegaskan, petugas akan dipecat jika kedapatan bersekongkol dengan calo.

“Apabila ada petugas yang ketahuan menjualkan tiket, ia akan diputuskan hubungan kerja,” ucapnya.

PT KCI memberlakukan harga rata untuk seluruh tujuan stasiun yakni Rp 3.000. Namun ada saja calon penumpang yang memilih beli lewat calo ketimbang antre panjang agar lebih cepat dan tidak terkena antre.

Tiket kertas diberlakukan selama masa pembaruan dan pemeliharaan sistem e-Ticketing pagi tadi. Akibatnya, antrean panjang terjadi di loket.

Namun, sejak pukul 11.00 tiket elektronik sudah bisa kembali digunakan di Stasiun Depok.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/23/13265571/bukan-dari-petugas-calo-di-stasiun-depok-mengaku-dapat-50-tiket-krl

Terkini Lainnya

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke