Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Targetkan Pegawai dan Layanan Publik Beralih ke GPN Setahun ke Depan

Kompas.com - 27/07/2018, 12:11 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menargetkan dalam setahun ke depan, pegawai dan seluruh layanan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta dapat beralih ke Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).

"Kami ingin ini dilakukan masif dan targetnya mungkin antara 6 sampai 12 bulan seluruh (pegawai) di lingkungan Pemprov, 70.000, dapat logo GPN dan ikut bergabung di sistem pembayaran ini," kata Sandiaga dalam sosialisasi GPN di Hotel Pullman, Thamrin, Jumat (27/7/2018).

Menurut Sandiaga, perubahan layanan dan pegawai Pemprov ini dapat didorong lewat instruksi yang jelas.

"Kalau layanan di DKI dengan instruksi yang jelas dan nanti akan diikuti ketentuan-ketentuannya," ujar Sandiaga.

Baca juga: Anies Minta Tempat untuk Ojek Online di Kantor Pemerintahan Disediakan Senin Depan

Adapun untuk warga DKI, Sandiaga berharap mereka bisa menukarkan kartu debitnya dengan kartu berlogo GPN. Warga DKI yang disasar antara lain pengguna Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang kini bisa mengambil tunai di Bank DKI. Ia menargetkan warga mulai beralih secara bertahap.

"Tentunya untuk seluruh masyarakat akan memakan waktu," kata dia.

Adapun Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta Trisno Nugroho mengatakan pihaknya sendiri menargetkan di akhir tahun 2018, 30 persen nasabah bank beralih ke GPN.

"Jadi kita siapin sama-sama akhir tahun 30 persen dari bank-bank dan nasabah sudah berlogo ini. Pak Sandi bilang 12 bulan saya kira DKI bisa," ujar Trisno.

Baca juga: Gunakan GPN, Bank Bisa Hemat Rp 7,23 Miliar Per Hari

GPN merupakan sistem pembayaran terpadu yang dikeluarkan Bank Indonesia dalam rangka memudahkan transaksi antarbank di Indonesia.

Nasabah yang telah mengganti kartu debitnya dengan yang berlogo GPN bisa bertransaksi menggunakan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) serta di perangkat Electronic Data Capture (EDC) bank lain, dengan biaya lebih murah.

Selain itu, biaya yang dibebankan kepada merchant setiap transaksi melalui perangkat EDC untuk kartu berlogo GPN diturunkan. Penurunan biaya tercermin dari besaran Merchant Discount Rate (MDR) dari yang sebelumnya 2 sampai 3 persen kini jadi 1 persen.

Baca juga: Krisis Lahan Pemakaman Membayangi Ibu Kota

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com