Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pemerintah Pusat Turun Tangan Mengatasi Permasalahan Kali Item...

Kompas.com - 28/07/2018, 11:27 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah pusat turut menangani Kali Item di samping Wisma Atlet Kemayoran setelah upaya penanganan yang dilakukan Pemprov DKI terhadap kondisi kali tersebut dinilai masih kurang.

Terlebih, perhelatan Asian Games akan dimulai 24 hari lagi.

Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Air dan Sumber Daya Air, Firdaus Ali, mengatakan bahwa upaya yang akan dilakukan pihaknya antara lain "mengganti" air di Kali Item dari aliran lain.

PUPR menggelontorkan air di Kali Sentiong dengan cara membuka pintu air Gang Kelor (PA Sentiong).

Air itu berasal dari Bendung Katulampa, Bogor, yang dialirkan hingga ke Kali Sentiong melalui Kali Baru Timur.

Sejak Selasa (24/7/2018), 27 pompa mobile milik pemerintah pusat dan Pemprov DKI sudah bekerja memompa air dari hulu Kali Sentiong, lewat Kali Item, ke hilir di Kali Sunter.

Baca juga: Pengusaha Tempe di Sunter Jaya Bantah Jadi Penyebab Joroknya Kali Item

Pompa milik PUPR dibutuhkan karena kapasitanya lebih besar dari milik DKI.

"Kita enggak mau menampilkan wajah yang ini...Kita pemerintah pusat selalu open," ujar Firdaus saat dihubungi wartawan, Jumat (27/7/2018).

Pekerja memasang jaring-jaring untuk menutupi aliran Kali Sentiong atau Kali Item di Jakarta Utara, Jumat (20/7/2018). Pemasangan jaring-jaring berbahan nilon untuk mengatasi buruknya rupa Kali Item sebelum menerima para atlet Asian Games 2018 dari mancanegara yang akan menginap di Wisma Atlet.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pekerja memasang jaring-jaring untuk menutupi aliran Kali Sentiong atau Kali Item di Jakarta Utara, Jumat (20/7/2018). Pemasangan jaring-jaring berbahan nilon untuk mengatasi buruknya rupa Kali Item sebelum menerima para atlet Asian Games 2018 dari mancanegara yang akan menginap di Wisma Atlet.

Firdaus juga mengkritik tindakan Pemprov DKI yang menutup Kali Item menggunakan kain waring.

Ia menilai, apa yang dilakukan Pemprov DKI berbahaya karena dapat memicu ledakan yang disebabkan gas metana yang terbentuk dari dalam kali.

Ia mengatakan, badan air yang ditutup bisa membuat ruang di Kali Item tidak teraliri oksigen. Hal itu akan menimbulkan dekomposisi material organik yang menghasilkan gas metana.

Menurut Firdaus, gas metan bisa timbul meskipun kain waring yang menutup kali tersebut berlubang-lubang. Sebab, oksigen yang masuk masih terhambat.

Tanggapan Pemprov DKI

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar upayanya menangani Kali Item tidak diganggu dengan opini-opini yang tak perlu.

Menurut Anies, yang dibutuhkan saat ini adalah kerja sama di lapangan antara Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian PUPR.

Baca juga: Pengusaha Tempe di Sunter Jaya Bantah Jadi Penyebab Joroknya Kali Item

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com