Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: KPK Bisa Ambil Alih Kasus Rehabilitasi 119 Sekolah di DKI, tapi...

Kompas.com - 06/08/2018, 09:26 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Adi Deriyan mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa saja mengambil alih penanganan kasus dugaan korupsi proyek rehabilitasi 119 sekolah di DKI.

"Bisa, KPK bisa ambil alih, tapi harus melalui mekanisme koordinasi dan supervisi atau korsup," ujar Adi, saat Dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Saat ini, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan KPK. Namun, sejauh ini kasus dugaan korupsi proyek senilai Rp 191 miliar tersebut masih sepenuhnya ditangani Polda Metro Jaya.

"Hingga saat ini, posisi KPK mengasistensi (membantu penyelidikan) kami," kata dia.

Baca juga: ICW Bantu Investigasi Kasus Dugaan Korupsi Rehabilitasi 119 Sekolah

Menurut dia, apabila nantinya ada pihak-pihak yang mendapatkan bukti baru terkait perkara ini dan melaporkannya kepada KPK, maka KPK akan mengomunikasikannya dengan penyidik Polda Metro Jaya untuk kemudian ditindaklanjuti.

"Mau melaporkan (bukti baru ke KPK) boleh, tapi nanti pasti akan kembali pada sisi MoU (perjanjian). Sudah disepakati oleh pihak kepolisian, kejaksaan dan KPK. Pasti nanti KPK pun akan menyampaikan bahwa saat ini kasus itu sedang ditangani di Polda Metro," papar dia.

Bentuk asistensi KPK

Adi mengatakan, bantuan KPK dalam penyelidikan kasus ini misalnya dalam hal memberikan rekomendasi ke penyidik soal ahli untuk menangani kasus tersebut.

"Misalnya penyidik butuh ahli, KPK akan merekomendasikan beberapa ahli yang menurut KPK tepat karena KPK sudah pernah menggunakan ahli-ahli itu dalam penanganan kasusnya," kata Adi, saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/8/2018).

Baca juga: Polisi: Inspektorat Temukan Kegagalan Konstruksi Proyek Rehabilitasi Sekolah DKI

Bila kepolisian telah memilih nama ahli-ahli tertentu, KPK akan membantu menimbang apakah ahli tersebut tepat dimintai keterangan dalam kasus ini.

Tak hanya soal pemilihan ahli yang akan dimintai keterangan, Adi menyebut, nantinya KPK juga akan meninjau keterangan dari para ahli.

"Atau mereka menanyakan apakah dari pihak Polri sudah menggunakan ahli dalam hal konstruksi. Kalau pun kami sudah, KPK akan lihat keterangan ahli gimana begitu kan," tutur dia.

Dia menyebut, asistensi KPK dalam penanganan kasus semacam ini bukanlah yang pertama kali diterima penyidik Polda Metro Jaya.

Baca juga: KPK Bantu Polisi Tangani Kasus Rehabilitasi Sekolah DKI

Dengan dukungan dari lembaga antirasuah, Adi memastikan, penyelidikan kasus ini terus berjalan.

"(Penyelidikan kasus) jalan terus. Apalagi KPK sudah turun, KPK sudah ngasih support ke kita untuk proses penangananya," ujar Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com