Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: 1-2 Bulan Lari, Saya Kandangkan 12 Kopaja dan Metro Mini

Kompas.com - 06/08/2018, 16:14 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan ia telah mengandangkan belasan bus sedang. Hukuman ini diberikan kepada armada yang ditemuinya saat lari sehari-hari di Jakarta Selatan.

"Selama satu dua bulan saya lari saya udah mengandangkan lebih dari 12 Kopaja dan bus sedang atau Metro Mini," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/8/2018).

Menurut Sandiaga, armada-armada itu dilaporkannya ke Dishub lantaran kondisinya yang tak laik dan mengepulkan asap hitam dari knalpotnya. Sandiaga meyakini armada itu tak lulus uji emisi.

"Kami tegaskan kepada Kadis Perhubungan bahwa no tolerance," ujar Sandiaga.

Baca juga: Terminal Depok Resmi Ditutup, Angkot dan Bus Dipindahkan ke Terminal Sementara

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah berupaya memperbaiki kualitas udara Ibu Kota jelang Asian Games karena salah satu parameter keberhasilan penyelenggaraan Asian Games 2018 adalah udara bersih bagi para atlet.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan melarang bus-bus lawas Metromini dan Kopaja melintas di jalan-jalan protokol Jakarta selama Asian Games 2018. Kebijakan tersebut akan mulai berlaku dari 15 Agustus hingga 15 September.

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko menyebut, kebijakan tersebut sudah dirapatkan dengan pihak Kopaja dan Metromini pada 11 Juli silam. Dishub sendiri sudah menyusun rute pengalihan selama pelarangan berlangsung.

Tercatat ada tiga rute Kopaja dan Metromini yang nantinya tidak bisa melintas di jalan protokol, masing-masing Metromini S640 (Pasar Minggu-Tanah Abang); Metromini P15 (Senen-Setia Budi); dan Kopaja P19 (Tanah Abang-Ragunan). Seluruhnya merupakan rute yang melewati jalan-jalan protokol, seperti Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com