Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bea Cukai Klaim Peredaran Rokok Ilegal Turun pada 2018

Kompas.com - 02/10/2018, 16:21 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mengklaim terdapat penurunan persentase peredaran rokok ilegal pada 2018.

Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan, tingkat peredaran rokok ilegal turun dari angka 12,14 persen pada 2016 menjadi 7,04 persen pada 2018.

"Terdapat penurunan persentase rokok ilegal di 2018 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tingkat peredaran rokok ilegal secara nasional turun drastis menjadi 7,04 persen," kata Heru di Kantor Bea Cukai Marunda, Jakarta Utara, Selasa (2/10/2018).

Baca juga: Penyederhanaan Tarif Cukai untuk Tekan Peredaran Rokok Ilegal

Angka tersebut didapat dari survei rokok ilegal di 426 kota atau kabupaten di Indonesia yang digelar Dirjen Bea dan Cukai bersama Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Heru menuturkan, angka hasil penindakan terhadap rokok dan minuman keras ilegal pada tahun ini mengalami peningkatan.

Hingga 14 September, kata Heru, Bea Cukai telah melakukan 4.062 terhadap rokok ilegal.

Baca juga: Rokok Ilegal Ditertibkan, Penerimaan Negara Diselamatkan hingga Rp 2 Triliun

"Jumlah ini naik jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 3.966 penindakan," ujar Heru.

Dalam jangka waktu sama, Bea Cukai juga menindak 826 kasus minuman keras ilegal.

Angka tersebut, kata Heru, tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya yang berada di angka 1.182 kasus.

Baca juga: Genjot Penerimaan Negara, Produsen Rokok Ilegal Diminta Berubah

"Pemerintah ingin memberikan message kepada masyarakat bahwa pemerintah pasti melindungi yang legal karena mereka sudah bayar pajak, cukai, ikut ketentuan administrasinya dipenuhi," kata Heru.

Selasa ini, Dirjen Bea dan Cukai memusnahkan 2.231.935 batang rokok ilegal dan 2.245 botol minuman keras ilegal di Kantor Bea Cukai Marunda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com