Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gembong Ingatkan Janji Kampanye Jangan Menghambat Normalisasi Sungai

Kompas.com - 03/10/2018, 21:41 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, normalisasi sungai yang sempat terhambat disebabkan janji kampanye Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai sulit membebaskan lahan karena ada janji kampanye untuk menghindari penggusuran.

"Pemprov DKI ketika kepemimpinannya Pak Anies kan sudah janji enggak melakukan penggusuran. Janji itu punya konsekuensinya seperti sekarang, normalisasi sulit terselesaikan secara menyeluruh," ujar Gembong ketika dihubungi, Rabu (3/10/2018).

Baca juga: Tak Ada Normalisasi di 2019, PDI-P Nilai Ada Komunikasi yang Tak Lancar dengan Pusat

Menurut Gembong, Pemprov DKI harus memperhatikan kepentingan yang lebih besar. Normalisasi dibutuhkan untuk mengembalikan trase sungai dan mengatasi persoalan banjir.

Gembong mengatakan, Pemprov DKI harus bisa bekerja sama dengan baik Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) yang melaksanakan normalisasi.

Salah satu caranya dengan melakukan pembebasan lahan sebanyaknya agar kegiatan normalisasi lancar.

Baca juga: Tak Ada Normalisasi Sungai di DKI Jakarta pada 2019

Oleh karena itu, dia meminta Pemprov DKI melakukan apa yang seharusnya. Jika penertiban permukiman liar memang diperlukan untuk pembebasan lahan, jalan itu mesti ditempuh.

Jangan sampai janji kampanye membuat normalisasi terhambat.

"Perlu jadi catatan, tidak ada satu pun kali di Jakarta yang tambah lebar. Yang terjadi justru sebaliknya, semua kali menyempit. Cara untuk mengembalikan fungsi sebenarnya adalah normalisasi," kata dia.

Baca juga: Normalisasi Sungai, BBWSCC Pertanyakan Nasib Pembebasan Lahan oleh Pemprov DKI

Gembong membenarkan banyak upaya lain yang dilakukan Pemprov DKI untuk mengentaskan banjir. Misalnya dengan melakukan naturalisasi di 14 waduk dan memperbanyak pompa.

Namun, itu saja tidak cukup. Program normalisasi yang dilakukan pemerintah pusat harus mendapat dukungan dari Pemprov DKI dengan cara pembebasan lahan.

"Normalisasi bukan satu-satunya jalan keluar. Tapi yang dilakukan Pemprov belum cukup mampu mengantisipasi banjir ketika debit air hujan kita sangat tinggi," ujar Gembong. 

Baca juga: Pemprov DKI Didorong Bebaskan Lahan untuk Normalisasi Ciliwung

Pada saat masa kampanye, Anies pernah mengungkapkan pendekatan baru untuk menata kampung. Pendekatan itu tidak hanya sekadar memindahkan warga ke tempat lain.

"Jadi, bukan semata-mata memindahkan, tapi membuat kehidupan di tempat tersebut menjadi lebih baik," ujar Anies di Kampung Magesen, Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (9/10/2016).

Anies menuturkan, kehidupan yang lebih baik, yakni tempat yang memudahkan warga mengakses pekerjaan, pendidikan, kesehatan, dan lainnya.

Baca juga: Dampak Penutupan Jalan Palmerah 1 Depan SMP 101 Jakarta karena Normalisasi Kali Grogol...

Selain itu, pola hidup dan interaksi warga yang dipindahkan juga harus diperhatikan. Namun ketika itu Anies menyatakan, belum tentu juga mereka tidak akan melakukan penggusuran.

"Saya tidak mengatakan bahwa nol, enggak akan ada penggusuran, enggak. Memang ada yang harus pindah karena kepentingan umum yang harus dinomorsatukan," kata dia.

Namun, lanjut Anies, untuk beberapa kasus, ada upaya-upaya yang bisa dicari solusi terbaik lainnya, selain menggusur. Misalnya, terkait dengan persoalan status tanah yang ditinggali warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com