Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas LH DKI: Busa di Aliran KBT Cibesel Juga Berasal dari Bekasi

Kompas.com - 05/10/2018, 19:57 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Kepala UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih menyampaikan, limbah yang masuk ke aliran Kanal Banjir Timur (KBT) Cipinang Besar Selatan ada yang berasal dari Bekasi.

Limbah yang menyebabkan aliran BKT berbusa itu tidak hanya berasal dari Jakarta.

Menurut Andono, ada 5 saluran (gorong-gorong) dari Bekasi yang masuk ke aliran KBT.

"Kalau KBT ini, saya sudah menelusuri gorong-gorong, yang masuk ke KBT ada 11 masukan (aliran) yang masuk. Nah, sebelah situ enggak semuanya DKI Jakarta. DKI Jakarta itu kalau enggak salah hanya 6, 5 lainnya dari Bekasi," ujar Andono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/10/2018).

Baca juga: Busa di KBT Cibesel Disebabkan oleh Limbah Rumah Tangga dan Kegiatan Usaha

Andono mengatakan, saat ini pihaknya berupaya mengembalikan fungsi saluran KBT, salah satunya dengan membuat saluran khusus limbah.

"Nah ke depannya limbah-limbah yang masuk ke gorong-gorong itu mesti ditangkap dengan saluran khusus limbah dikumpulkan 1 tempat kemudian diolah. Ini saluran kemudian diolah," kata dia.

Ia mencontohkan limbah dari rumah yang biasanya langsung dilepas ke sungai.

Nantinya, kata dia, limbah tersebut masuk ke aliran yang disambungkan dengan pipa khusus limbah yang kemudian dialirkan ke tempat pengolahan terpusat.

Diberitakan sebelumnya, aliran KBT, tepatnya di jembatan RW 006, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, dipenuhi busa berwarna putih.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pukul 13.25 WIB, busa putih tersebut terus keluar dan mengikuti aliran KBT.

Baca juga: Sudin Lingkungan Hidup Jaktim Telusuri Sumber Busa di KBT Cibesel

Ismail (45), petugas UPK badan air dari Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Timur, mengatakan bahwa busa putih ini terus keluar sejak sebulan terakhir.

"Sudah sebulan ini busanya, cuma kurang tahu ini dari mana" ujar Ismail, di lokasi, Rabu (3/10/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com