Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyandang Disabilitas yang Jualan Tisu Ini Inginkan Kursi Roda Elektrik

Kompas.com - 15/10/2018, 09:38 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Budi (37), penyandang disabilitas yang berjualan tisu di Pasar Mayestik tak punya banyak harapan. Ia hanya menginginkan kursi roda elektrik yang bisa dikendalikan dengan jarinya saja.

"Pengin banget bikin kursi roda pakai mesin biar bisa keliling lebih jauh," kata Budi, kepada Kompas.com, Jumat (12/10/2018).

Budi ingin berjualan tisu hingga ke luar Pasar Mayestik. Sehari-hari, Budi sudah cukup kelelahan mengayuh kursi roda dari pukul 09.00 hingga 18.00 untuk berjualan tisu.

Ia ingin bebannya bertambah ringan dengan kursi roda elektrik. "Pengin tapi budget-nya enggak ada, kayaknya sekitar Rp 40 jutaan," ujar Budi.

Baca juga: Katanya Pintu 10 Dibuat Khusus Penyandang Disabilitas, tetapi Saat Itu Kami Dilarang Masuk

Menurut Budi, seumur hidupnya ia tak pernah punya banyak harapan. Ia tahu kondisi tubuhnya yang kerdil tak bisa disembuhkan.

"Aku enggak pengin apa-apa selain mati, kalau boleh mati saja karena aku sudah capek," ujar dia.

Berjualan tisu sudah dilakoninya sejak 2016. Tubuh kerdil tanpa kaki membuat pekerjaan menjajakan tisu lebih berat.

Ia berjualan setiap hari dan hanya libur jika benar-benar kelelahan.

"Tapi, masih mending jualan gini, dari pada tidur atau menadahkan tangan (mengemis), sama-sama capek juga," katanya berkelakar.

Sebelum berjualan tisu, Budi memang biasa mengemis di Ibu Kota. Penghasilannya ketika mengemis dengan berjualan tisu memang jauh.

Namun, ia sadar meminta-minta itu dilarang dan tak baik.

"Menadahkan tangan, duit cepat pernah. Tapi, enggak ada perubahan sama sekali, yang ada malahan dilihat orang itu ah buat apa dia begitu," kata Budi.

Ketimbang mengemis, Budi memilih mencari nafkah yang legal dengan segala keterbatasannya.

Baca juga: Pemerintah Didesak Bentuk Komisi Nasional Disabilitas

 

Hanya bermodalkan kursi roda, keranjang plastik, dan sebuah tas, Budi bisa bertahan hidup di Ibu Kota.

Tisu yang diambil di agen, lalu dijualnya dari jam 09.00 sampai jam 18.00. Kursi roda dititipkannya di Pasar Mayestik dengan tarif Rp 5.000.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com