Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Berdagang di GBK, Pedagang Kaki Lima Berjejer di Trotoar

Kompas.com - 28/10/2018, 19:21 WIB
Dean Pahrevi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang laga Timnas Indonesia U-19 melawan Jepang, penjual pernak-pernik khas Timnas nampak berjualan di sepanjang trotoar Gedung TVRI, Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (28/10/2018).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, para pedagang terlihat menjajakan barang daganganya di sepanjang trotoar. Terdapat juga pedagang kaki lima yang ikut berjualan di trotoar sehingga menyulitkan pejalan kaki berjalan di trotoar.

Di area GBK pun tidak terlihat satupun pedagang kaki lima, baik penjual pernal-pernik maupun penjual makanan. Hanya terlihat penjual makanan yang resmi bertuliskan "kuliner GBK" yang berjualan di area GBK.

Cecep salah seorang penjual pernak-pernik mengatakan, dirinya sudah tidak diperbolehkan berjualan di area Stadion Gelora Bung Karno seperti sebelumnya.

Baca juga: 65.000 Tiket Timnas U-19 Versus Jepang Ludes Terjual

"Sekarang sudah enggak boleh Mas, kita cuma bisa dagang sampai sini (trotoar depan gedung TVRI dan Kemenpora)," kata Cecep kepada Kompas.com, Minggu (28/10/2018).

Cecep pun menjual pernak-pernik Timnas Indonesia seperti jersey, syal, ikat kepala, dan lainnya. Harga yang ditawarkan pun beragam, untuk jersey dijual mulai dari Rp 60.000-150.000. Sedangkan syal dijual dari harga Rp 25.000-120.000.

Saep salah satu pedagang makanan menyampaikan, para pedagang kaki lima atau pedagang pernak-pernik kini sudah tidak bisa berjualan di area GBK. Dia mengatakan terdapat petugas keamanan yang akan mengusir para pedagang jika nekat berjualan di area GBK.

"Wah sudah tidak bisa (jualan di GBK), tidak seperti dulu, sekarang sudah bersih semua. Bisanya di sini doang," ujar Saep.

Diketahui, laga Timnas Indonesia melawan Jepang akan dihelat pukul 19.30 WIB di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, malam nanti. Tiket pertandingan sendiri dilansir dari akun instagram PSSI @pssi_fai sudah ludes terjual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com