Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunduk Sambil Usap Air Mata, Sisfiarsih Tunggu Nasib Kakaknya di Posko Halim

Kompas.com - 30/10/2018, 12:50 WIB
Jessi Carina,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepasang suami istri, Tri Nurhadi dan Sisfiarsih, mendatangi posko di Bandara Halim Perdana Kusuma.

Mereka melaporkan diri sebagai salah satu keluarga penumpang Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang.

Mereka kehilangan sang kakak, Sastiarta (29), yang menjadi penumpang pesawat itu. Adik kandungnya, Sisfiarsih, tampak begitu pendiam. Sisfi dan suaminya mengisi berbagai macam berkas di posko tersebut.

Baca juga: Basarnas Sebut Tak Ada Kesulitan Dalam Pencarian Korban Lion Air

Sesekali Sisfi menunduk dan mengusap matanya dengan tisu. Usai melapor, Sisfi tersenyum lemah kepada awak media dan berjalan meninggalkan posko. Dia belum bisa bercerita atau berkomentar tentang nasib kakak kandungnya itu.

Suaminya, Tri Nurhadi, yang menceritakan tentang duka di keluarganya ini.

"Salah satu korbannya kakak ipar saya atas nama Sastiarta," ujar Tri di Posko Bandara Halim Perdana Kusuma, Selasa (30/10/2018).

Tri dan Sisfi merupakan warga Pangkal Pinang. Begitu mendengar kabar jatuhnya pesawat Lion Air, keduanya langsung menuju Jakarta pada sore harinya.

Tri dan Sisfi kemudian diberikan fasilitas menginap di Hotel Ibis oleh pihak Lion Air.

Tri mengatakan, Sastiarta datang ke Jakarta untuk berlibur saja. Dia tidak menduga kakak iparnya itu tidak akan kembali lagi ke rumah.

Baca juga: Cerita soal Penemuan Pertama Serpihan Pesawat Lion Air yang Tak Disengaja

Begitu mendengar kabar pesawat yang ditumpangi Sastiarta jatuh, Tri mengatakan, keluarga langsung shock.

"Orangtua pun sempat pingsan mendengar kabar ini," ujar Tri.

Sampai sekarang, pencarian masih dilakukan. Beberapa jenazah korban sudah ditemukan dan dibawa ke RS Polri. Meski demikian, Tri mengatakan, keluarga masih menunggu adanya mukjizat.

Dia berharap kakak iparnya bisa selamat, entah bagaimana caranya.

"Kami doakan yang terbaik saja, kami berdoa mudah-mudahan selamat," ujar Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com