Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Instruksi Sri Mulyani, Kapal Patroli Bea Cukai Dikerahkan Cari Korban Lion Air JT 610

Kompas.com - 31/10/2018, 07:31 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah kapal patroli milik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai diperbantukan dalam misi pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat.

Kepala Pangkalan Patroli Bea Cukai Agus Purnady mengatakan, pengerahan kapal tersebut sesuai arahan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingat ada 21 pegawai Kementerian Keuangan yang menumpangi pesawat tersebut. 

"Ini seizin Kementerian Keuangan karena ternyata ada 21 korban pegawai Kemenkeu dari berbagai unit eselon 1, (Direktorat) Jenderal Pajak, (Ditjen) Perbendaharaan, Kantor Lelang Negara, totalnya 21 orang," kata Agus di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (30/10/2018) malam.

Baca juga: Hasil Pencarian Lion Air JT 610 di Hari kedua, dari Kursi Penumpang hingga Tanda Pengenal

Agus menuturkan, ada 18 kru yang diterjunkan sejak hari pertama pencarian.

Ia mengatakan, proses pencarian tidak mengalami kendala berarti.

Buktinya, mereka berhasil memperoleh sejumlah serpihan pesawat dan bagian tubuh korban yang langsung diserahkan kepada Badan SAR Nasional.

Baca juga: Konser di Malaysia, Afgan Akan Beri Penghormatan kepada Korban Tragedi Lion Air JT 610

"KRI kami dibekali secara umum tentang rescue sehingga secara umum tidak ada masalah, tinggal mengikuti arahan dari basarnas," ujar Agus.

Ia menambahkan, Bea Cukai juga mendirikan tiga posko lain di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdanakusumah, dan Karawang.

Ia memastikan proses pencarian tidak mengganggu patroli yang rutin dilakukan.

Baca juga: Keluarga Masih Berharap Korban Lion Air JT 610 Wahyu Susilo Selamat

"Dari Bea Cukai kapalnya banyak, yang paling besar saja di Tanjung Balai, dan di Jakarta sendiri ada 3 kapal besar seperti ini, kata Agus.

Hingga Selasa malam, sebanyak 47 kantong jenazah berisi anggota tubuh penumpang Lion Air JT 610 dan serpihan pesawat telah dibawa tim SAR Gabungan ke Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok.

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin pagi.

Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, 2 bayi, serta 2 pilot dan 6 awak pesawat lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com