Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sudah Hampir 3 Bulan Urus e-KTP, Masih Masuk Daftar Tunggu..."

Kompas.com - 24/11/2018, 06:47 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga mengeluhkan pelayanan Kantor Kelurahan Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Keluhan ini terkait lamanya waktu yang dibutuhkan warga untuk mengurus berkas dan dokumen, terutama mengurus pembuatan e-KTP.

Salah satu warga, Faisal (36), mengatakan bahwa hampir dua bulan ia mengajukan berkas untuk mengurus e-KTP, tetapi hingga kini belum mendapatkan e-KTP.

Faisal mengaku sudah pernah mengajukan berkas pembuatan e-KTP pada 2017 tetapi pihak kelurahan ketika itu beralasan blangko habis.

"Saya sudah lama enggak punya e-KTP, banyak alasannya. Tahun lalu (saya urus) alasannya blangko e-KTP kosong. Terus satu bulan lalu saya urus lagi katanya satu bulan lagi. Sampai sekarang enggak jadi juga," ujar Faisal kepada wartawan, Jumat (23/11/2018).

Baca juga: KPU Data Pemilih Penyandang Disabilitas Mental Berdasarkan E-KTP atau Suket

Keluhan tersebut tak hanya datang dari Faisal. Warga lainnya, Kartika (25), mengaku harus menunggu lama untuk mendapatkan e-KTP. Hampir tiga bulan sudah Kartika masuk dalam daftar tunggu.

"Saya kan baru pindah dari Kupang, jadi mau urus e-KTP baru yang domisilinya di sini, tetapi lama. Sudah hampir tiga bulan, masih masuk daftar tunggu," kata Kartika.

Menurut dia, pihak kelurahan selalu beralasan bahwa blangko sedang kosong.

Kompas.com mencoba mendatangi kantor Kelurahan Pekayon dan mencoba mengurus e-KTP di sana.

Saat itu, Kompas.com bertemu dengan dua petugas kelurahan yang memberitahukan tentang syarat dan prosedur pembuatan e-KTP.

Ketika ditanya mengenai lamanya pembuatan, seorang petugas menyebutkan bahwa memang untuk mengurus KTP relatif lama bahkan hingga berbulan-bulan.

Hal ini dikarenakan blangko untuk membuat e-KTP tidak selalu tersedia.

"Iya, tergantung cepat atau tidak memenuhi kelengkapan. Dan juga blangko itu tidak selalu ada. Jadi kami di sini juga tergantung blangko baru bisa dibuat," ujar dia.

Baca juga: Polri Tangkap Pengunggah Hoaks 110 Juta Warga Negara China Bikin E-KTP

Menurut dia, blangko tersebut diperoleh dari kantor kecamatan yang juga disuplai Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

"Jadi sistemnya dari Dukcapil, terus ke kecamatan, nah baru ke kita. Jadi itulah (blangko) di sini tidak selalu tersedia," kata dia.

Saat dikonfirmasi, Lurah Pekayon Nunuk W mengatakan, keterlambatan ini disebabkan persediaan blangko yang tidak menentu di kantor Kelurahan

"Kan itu (blangko) ada di kependudukan, itu di dukcapil. Itu blangkonya sama mereka dijatah, per minggu hanya berapa begitu," ujar Nunuk saat dihubungi Kompas.com.

Karena adanya sistem jatah dari Dukcapil ini, pihak kelurahan tak bisa memastikan kapan e-KTP para warga bisa diterbitkan.

Mengenai masalah ini, pihak Sudin Dukcapil Jakarta Timur belum menyampaikan tanggapannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com